KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 17 September 2020 melalui program Live Streaming di Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Lukas 7: 18-23 tentang Yesus dan Yohanes Pembaptis.
“Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?”
Yohanes Pembaptis mendapat kabar tentang segala peristiwa yang dilakukan oleh Yesus dari murid-muridnya. Peristiwa yang dimaksud adalah mengenai bagaimana Yesus melakukan berbagai mujizat, seperti: membangkitkan orang mati, menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum, dan juga banyak mengusir setan-setan. Saat itu posisi Yohanes sedang ada di dalam penjara. Lalu Yohanes memanggil dua orang muridnya dan menyuruh mereka bertanya kepada Tuhan Yesus: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?” (Lukas 7:19).
Apa maksud pertanyaan itu? Sedangkan kita tahu bahwa Yohanes sendiri yang membaptis Tuhan Yesus. Yohanes juga dalam kitab Yohanes 1:29 diceritakan, bahwa ketika Ia melihat Yesus datang kepadanya, ia berkata: ”Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” Jadi sesungguhnya Yohanes sudah mengenal akan Yesus, bahkan dia mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dan menebus dosa manusia.
Kita juga tahu bahwa Yohanes Pembaptis memang utusan Allah yang betul-betul dikirim untuk memberitahukan kepada umat Allah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat dan karena itu harus bertobat. Yohanes Pembaptis dalam pemberitaan tentang pertobatan sangat berkuasa, sampai-sampai banyak orang berpikir bahwa dia adalah Mesias. Ini tercatat dalam Lukas 3:15-16. “Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: ”Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.”
Jawaban Yohanes adalah bahwa dia bukan Mesias. Kalau Mesias itu datang maka membuka tali kasut-Nya-pun dia tidak layak.
Sekali lagi, Yohanes sudah sangat mengenal Yesus. Namun mengapa Yohanes bertanya seperti ini ketika ia berada di dalam penjara? Bisa jadi Yohanes sudah tahu bahwa waktunya tinggal sedikit lagi. Mungkin sebentar lagi akan dipenggal kepalanya dan tidak akan pernah keluar dari penjara. Untuk itu dia ingin memastikan sekali lagi dan mendengar sendiri dari Yesus bahwa Dialah Mesias itu. Sehingga ia mengutus kedua muridnya untuk bertanya kepada Yesus: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?”
Yesus, Dia-lah Mesias dan tidak ada yang lain
Lalu apa jawaban Yesus terhadap pertanyaan Yohanes itu? Lukas 7:22: “Dan Yesus menjawab mereka: ”Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.”
Yesus menjawab dengan tuntas melalui pekerjaan-pekerjaan yang Dia lakukan. Siapakah yang mampu membuat orang buta melihat, membuat orang lumpuh berjalan, membuat orang kusta menjadi tahir, membuat orang tuli mendengar, dan siapakah yang dapat membuat orang mati dibangkitkan? Tidak ada seorang manusiapun yang dapat melakukan pekerjaan itu kecuali Mesias.
Yesus hendak berkata dan memberikan konfirmasi atas pertanyaan Yohanes Pembaptis bahwa “Saya-lah yang kau tunggu itu”. Yesuslah benar Mesias yang ditunggu dan dinantikan oleh Yohanes.
Dari mana Yesus menunjukkan ke-Mesias-annya? Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah Mesias melalui pekerjaan-pekerjaanNya, yaitu melakukan mujizat. Hanya Mesias, Anak Allah yang sanggup melakukan mujizat. Dialah Allah itu sendiri yang turun ke muka bumi. Itulah jawaban Yesus kepada Yohanes Pembaptis.
Lalu, kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Apa kabar baiknya? Yesus memberitahukan kabar baik bahwa ada keselamatan di dalam namaNya. Bagi orang yang tahu bahwa dirinya orang yang berdosa, tidak ada pengharapan, tidak ada jaminan keselamatan dan tidak akan sanggup membayar dosa-dosa-nya. Orang yang tidak mampu menebus dirinya sendiri, sehingga betul-betul tidak memiliki kemampuan untuk selamat. Bagi orang yang betul-betul berharap kepada Tuhan, yang oleh Yesus dikatakan orang miskin ini, maka diberitakan kabar baik. Apa kabar baik itu? Kabar baiknya adalah kalau percaya kepada Mesias maka dosanya akan diampuni, akan diselamatkan dan memperoleh hidup yang kekal.
Karena itulah Yesus berkata dalam Matius 5:3, ”Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” Kerajaan sorga hanya diterima oleh orang-orang yang rendah hati, yang miskin, yang tahu bahwa tidak akan dapat menebus dosanya kecuali dibayar oleh Yesus Kristus.
Dan Firman Tuhan berkata dalam Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Itulah yang dikatakan Yesus kepada kedua murid Yohanes, bahwa Dialah yang melakukan mujizat, Dialah yang memberitakan kabar baik kepada orang miskin. Dan ditutup dengan perkataan Yesus kepada murid-murid Yohanes pada ayat 23, “Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” Artinya, berbahagialah orang yang percaya kepada Yesus.
Maukah Saudara percaya pada Yesus?
Oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh
Bagi Saudara yang sakit dan rindu disembuhkan, percayalah bahwa Yesus adalah Mesias, dan ketika engkau percaya maka mujizat akan terjadi.
Yesaya 53:5 mengatakan: “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”
Itulah yang dilakukan Anak Domba Allah, Dia tersembelih menggantikan kita. Dan Firman Tuhan ini berkata bahwa oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh. Yesus berbilur-bilur karena Dia dicambuk berpuluh-puluh kali. Dia begitu menderita. Tapi Firman Tuhan ini berkata bahwa karena bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh. Kuasa kesembuhan ini tetap berlaku sampai sekarang karena Yesus Kristus tetap sama, dulu, sekarang dan sampai selama – lamanya. [EM/EM]