Pada bulan November 2019, saat dia bekerja di Hong Kong, dia mulai merasa sakit pada payudara kirinya. Rasa sakit itu membuat dia susah bernapas dan bergerak. Tak jarang ketika rasa sakit itu datang, maka dia harus menghentikan semua pekerjaan yang sedang dilakukannya.
2 minggu kemudian, rasa sakit pada payudara kirinya menjalar ke bahu kirinya. Jika dia tidak kuat menanggung rasa sakit itu, maka dia akan berhenti berjalan beberapa saat.
Setelah 2 minggu menderita sakit, akhirnya dia memutuskan untuk periksa ke klinik. Namun, dokter di klinik menyarankan kepadanya untuk pergi ke rumah sakit,milik pemerintah.
Dia bersyukur, karena di dekat tempat tinggalnya ada sebuah rumah sakit milik pemerintah. Dia segera pergi ke rumah sakit tersebut. Dokter memegang payudara kirinya yang selama ini terasa sakit dan menyatakan bahwa ada 2 buah benjolan disitu. Bahkan, pada payudara kirinya yang tidak terasa sakit ada benjolan lain yang berukuran lebih besar dibandingkan dengan ke 2 benjolan yang ada. Berhubung rumah sakit tersebut tidak memiliki peralatan yang cukup canggih, maka dokter memberikan surat rujukan kepadanya ke bagian Breast Clinic di sebuah rumah sakit lain.
Pada Januari 2020, dia membawa surat rujukan dan mengurus administrasi pendaftaran ke bagian Breast Clinic di rumah sakit itu.
Pada bulan Maret 2020, dia menjalani USG. Hasil USG memperlihatkan ada 2 benjolan berukuran 0,5 cm dan 0,2 cm pada payudara kirinya. Berdasarkan hasil USG tersebut, dokter menyuruhnya untuk melakukan mammografi untuk memastikan apakah benjolan itu tumor atau kanker. Selain itu, dokter memberinya obat yang harus diminumnya setiap hari untuk menghilangkan rasa sakit (pain killer).
Dia merasa gundah, galau dan bingung. Dia tidak menceritakan hal ini kepada siapapun. Dia merasa sendirian.
Pada tanggal 20 Juni 2020, seorang hamba Tuhan dari Facebook Kesembuhan Ilahi menghubungi dia dan menanyakan kepadanya apakah ada yang ingin didoakan. Saat itu juga, dia merasa Tuhan tidak menginginkan dia menanggung masalah ini seorang diri. Tuhan mengirim hamba-Nya untuk mendukungnya dalam doa. Dia minta didoakan untuk benjolan pada payudara kirinya. Sebelum mulai berdoa, hamba Tuhan minta dia menumpangkan tangannya pada payudara kirinya. Pada saat didoakan, dia merasa sakit sekali seperti ada sesuatu yang dicabut keluar dari dalam tubuhnya. Sesudah didoakan, dia tidak lagi merasakan sakit. Puji Tuhan !
Pada tanggal tgl 24 Juni 2020, dia menjalani mammografi. Berdasarkan hasil mammografi, dokter menyatakan bahwa benjolan di payudara kirinya sudah hilang.
Haleluya ! Mujizat terjadi !
Sampai dengan hari ini, kesembuhan itu masih terus berlangsung. Dia sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan, karena Tuhan sangat baik.
Tuhan itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepadaNya (Nahum 1: 7).