KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Senin, 8 Februari 2021 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Markus 4:35-41 tentang Angin ribut diredakan.
Yesus Berkuasa Meredakan Angin Ribut
Pada petang hari Yesus bersama murid-murid ada di dalam perahu di tengah danau. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Kondisi ini menakutkan sekali. Murid-murid panik, sehingga berkata kepada Tuhan Yesus: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Padahal Tuhan Yesus ada di perahu itu.
Yesus hanya berkata dengan dua perkataan yaitu “Diam! Tenanglah!” maka angin menjadi tenang danau menjadi teduh. Suatu mujizat yang besar, dimana tidak perlu menunggu waktu maka seketika tenanglah danau itu.
Saat itu Yesus menegor murid-murid karena mereka tidak percaya. Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?” Sesungguhnya orang ini adalah Yesus, Dia adalah Anak Allah yang sangat berkuasa. Taufan tunduk kepada-Nya, danau tunduk kepada-Nya, karena Dia adalah Allah sendiri. Di dalam Dia semua diciptakan, Dia sangat berkuasa.
Yesus Memberikan Nyawa-Nya untuk Menebus Dosa Manusia
Tapi kenapa bisa disalibkan? Karena Dia memang rela dan mau untuk disalibkan. Seperti tertulis pada ayat berikut ini:
Yohanes 10:17-18, Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.”
Tidak ada seorangpun yang bisa mengambil nyawa-Nya, namun Dia memang mau menyerahkan nyawa-Nya. Sebab jika Dia tidak menyerahkan nyawa-Nya maka tidak ada seorangpun yang dapat menangkap dan menyalibkan Dia, karena Dia sangat berkuasa.
Kita ingat ketika Yesus mau ditangkap, maka saat Yesus berkata dengan kuasa, maka semua mundur dan jatuh ke tanah. Tidak ada yang sanggup menangkap Dia. Namun Dia sendiri yang menyerahkan diri-Nya sehingga Yesus dapat ditangkap.
Matius 26:53, “Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?”
Dua belas pasukan malaikat, artinya lebih dari 80.000 malaikat. Padahal satu malaikat saja dikirim Tuhan, mampu membunuh 185.000 orang tentara Asyur.
Yesaya 37:36, Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!
Bagaimana jika Tuhan kirimkan 80.000 malaikat? Tetapi Tuhan Yesus memang menyerahkan diri untuk ditangkap, dan akhirnya diadili, disiksa dan disalibkan. Yesus sendirilah yang menyerahkan diriNya sendiri untuk menggantikan kita, karena sesungguhnya kitalah yang harus dihukum, karena kitalah yang berdosa. Dia menjadi tumbal, korban, dan bayaran, sehingga Dia yang mati di kayu salib. Darah-Nya tercurah menjadi bayaran untuk menebus kita semua.
Itulah sesungguhnya yang terjadi, Dia memang mau menyerahkan nyawa-Nya untuk kita. Perbuatan baik kita tidak ada harganya, tidak dapat membayar dosa-dosa kita. Hanya darah Yesus yang sanggup membayar semua dosa kita.
Yesus adalah Anak Allah dan Dia sesungguhnya berkuasa, Yesus mengajarkan murid-muridNya untuk percaya dan tidak menjadi takut. Saat ini Dia juga mengajarkan kita untuk percaya kepada-Nya.
Percayalah pada Yesus, Engkau akan Diselamatkan dan Disembuhkan
Yesaya 53:5, “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh”.
Dia tertikam, Dia diremukkan, Dia disiksa, sampai Dia mati. Semua hukuman ditimpakan kepadaNya supaya kita diampuni dan diselamatkan. Dan itulah cinta Tuhan, cinta Tuhan tidak hanya berdiam diri namun Dia turun dan menjadi seorang manusia. Dia mau menjadi manusia supaya Dia dapat menebus kita. Dia menjadi terhina supaya kita yang terhina dan najis ini dapat dilayakkan oleh karena Darah-Nya.
Inilah saat terbaik untuk percaya. Mari kita datang kepada-Nya dan minta ampun kepada-Nya atas semua dosa-dosa kita. Kita tahu bahwa kita tidak akan sanggup keluar dari perbudakan dosa, namun Yesus mati di kayu salib supaya kita menjadi bebas.
Yohanes 1: 12, Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.
Sebagai anak-anak Allah maka dimana Bapa berada, kita ada. Ini mujizat terbesar dalam hidup kita, yaitu keselamatan.
Bagi yang memerlukan mujizat kesembuhan, ingatlah Firman Tuhan dalam Yesaya 53:5 di atas. Karena Yesus dicambuk maka Dia berbilur-bilur sebelum Yesus disalibkan, dan oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan. Sakit apapun, peganglah bagian yang sakit, kita berdoa, dan percayalah ini waktunya untuk kita disembuhkan. [em/em]