KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 18 Februari 2021 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram. Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Markus 6:45-52 tentang Yesus berjalan di atas air.
Markus 6:45-52 Yesus berjalan di atas air
6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6:52 sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Peristiwa ini terjadi setelah Yesus melakukan mujizat memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan, sebagaimana disampaikan pada KPPI sebelumnya. Karena rangkaian mujizat yang dilakukan maka orang-orang ingin mengangkat Yesus menjadi raja. Tetapi Dia pergi dan menyingkir dan berdoa di bukit, sebab Yesus datang ke dunia ini bukan untuk menjadi raja, tetapi menjadi penyelamat manusia.
Yesus memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, dan juga menyuruh orang banyak yang mengikuti Dia untuk pulang.
Lima Mujizat Sekaligus Yesus Lakukan
Pertama, Yesus dapat melihat betapa payahnya murid-murid mendayung karena angin sakal, sementara Yesus berada di atas bukit. Siapa yang dapat melakukannya? Hanya Tuhan yang dapat melakukannya, sebagaimana kita percaya Tuhan dapat melihat apa yang kita lakukan, baik ataupun jahat. Dengan jarak 2-3 mil dari pantai sementara Yesus berada di bukit, malam hari pula, Yesus dapat melihat apa yang terjadi dengan murid-murid-Nya, dan karena itu Dia datang. Yesus pun dapat melihat apa yang terjadi pada kita. Mungkin saat ini kita sedang sakit, menderita atau putus asa, Yesus dapat melihat.
Kedua, ketika Yesus melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, dalam sekejap Yesus datang. Ini mujizat. Sedangkan murid-murid harus mendayung 7-8 jam untuk bisa ada di tengah danau itu. Tetapi Yesus dalam sekejap dapat sampai ditengah danau itu. Yesus dapat raib, kemana saja, kapan saja. Siapa yang dapat melakukan hal ini? Hanya Anak Allah Yang Maha Tinggi yang sanggup melakukannya.
Ketiga, Yesus sanggup berjalan di atas air. Siapa yang dapat berjalan di atas air? Hanya Anak Allah yang sanggup melakukannnya. Murid-murid ketakutan melihat Yesus berjalan di atas air, bahkan mereka menyangka itu hantu. Kadangkala kita begitu takut dalam hidup kita, bahkan ketika hadirat Yesus itu datang kepada kita waktu tengah malam, kita pun takut. Tetapi Yesus berkata “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”.
Keempat, ketika Yesus naik ke perahu maka angin sakal menjadi reda. Siapa yang dapat melakukan hal ini? Hanya Yesus, Anak Allah. Firman Tuhan di dalam Matius 14:33 menceritakan bahwa orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia dan berkata: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”
Kelima, dalam sekejap perahu itu sampai ke pantai yang mereka tuju. Yesus tidak hanya sanggup meraibkan diri-Nya, namun juga sanggup meraibkan semua orang yang ada di perahu itu dan perahu itu juga. Firman Tuhan di dalam Yohanes 6:21 mengatakan bahwa seketika itu juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tuju.
Yesus sanggup melakukan mujizat, karena Yesus adalah Anak Allah Yang Maha Tinggi, Dia adalah Tuhan. Dia adalah Allah yang mau menjadi manusia. Yesus penuh kuasa dan dapat melakukan mujizat, tetapi Dia mau menjadi manusia. Yesus tidak mau menjadi raja karena bukan itu tujuan Ia datang ke dunia. Dia mau menderita bagi kita, mati di kayu salib, supaya dosa-dosa kita diampuni. Karena tidak ada yang sanggup membayar dosa-dosa kita, kecuali ada darah yang kudus yang dapat menebus hutang-hutang dosa kita. Maka Yesus melakukannya.
Yesus Berkuasa Membebaskan Kita dari Dosa
Yesus tertikam, segala siksaan, sesahan, dan hinaan ditanggung-Nya. Seperti seorang penjahat besar Yesus harus dihukum di kayu salib oleh orang-orang Romawi. Semua hinaan, kenajisan, kejahatan kita ditimpakan kepada-Nya supaya kita diselamatkan. Ia terhina supaya kita dimuliakan. Kepada-Nya ditimpakan segala hukuman supaya kita bebas dari hukuman.
Setelah kita menerima Yesus, percayalah bahwa Yesus telah membebaskan kita dari kehidupan atau nature dosa, dan tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Kita sudah menjadi manusia baru.
Roma 7:19, “Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat”.
Mungkin kita mengalami seperti ini, ingin melakukan hal yang baik tetapi selalu hal yang buruk yang dilakukan. Tetapi kalau Yesus sudah menebus kita, maka kita telah dilepaskan dari ikatan dosa. Kita dapat melakukan hal baik yang ingin kita lakukan. Ada kebebasan dalam Tuhan, ada kemerdekaan dari dosa dan dari sifat dosa. Kita telah menjadi anak-anak Allah.
Yesus Tetap Sanggup Menyembuhkan, Hari Ini sampai Selamanya
Yesaya 53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Saudara, Yesus dicambuk oleh tentara Romawi sebelum di gantung di kayu salib. Kesakitan yang Dia alami membuat kita disembuhkan, dan oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan. Yesus tetap sanggup menyembuhkan sebab Dia tidak pernah berubah, hari ini dan selama-lamanya. Karena Yesus mati, dikuburkan dan bangkit. Dia hidup, Dia tetap berkuasa sampai hari ini dan dapat menyembuhkan kita.
Bagi saudara yang telah percaya dan rindu disembuhkan, percayalah mujizat terus berlangsung. Melalui online pun, mujizat tetap berlangsung. Tidak ada yang mustahil bagi Allah dan tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya. Allah kita yang menghentikan bulan dan matahari pada zaman Yosua, yang membelah laut merah pada zaman Musa, sanggup menyembuhkan kita. [em/em]
https://www.youtube.com/watch?v=F9BOy2FoQDg