KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 27 Mei 2021 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Matius 11:28-30 tentang ajakan Juruselamat.
Matius 11:28-30
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”
“Marilah Kepada-Ku, Semua yang Letih Lesu dan Berbeban Berat”
Yesus mengajak kita semua yang letih lesu dan berbeban berat untuk datang kepada Yesus pada hari ini, ketika kita mendengar Firman Tuhan ini.
Kepada siapa undangan ini disampaikan? Kepada kita semua, siapapun saudara, yang saat ini letih lesu dan berbeban berat. Apapun masalahnya, mungkin saudara sedang mencari keselamatan atau bahkan masalah dalam pelayanan sekalipun.
Siapa yang berani memberi kelegaan? Tidak mungkin kalau manusia biasa, hanya Yesus yang mampu memberi kelegaan, sebab Dia adalah Anak Allah.
Yesus akan berikan kelegaan atau rest atau istirahat, bagi yang letih lesu dan berbeban berat. Dia akan beri ketenangan, damai sejahtera, kondisi yang baik, tidak panik, tidak stress, tidak penuh prasangka, tidak penuh amarah dan dendam, atau frustasi pada diri sendiri dan merasa paling berat bebannya dibanding orang lain.
Inilah tawaran Yesus. Dia akan memberikan damai sejahtera, ketenangan, dan sukacita.
Tuhan Yesus memberi kelegaan, tapi Ia juga meminta kita memikul beban. Artinya, setelah kita dibebaskan dari keletihan dan beban berat, ada tanggung jawab yang harus dipikul. Ini diibaratkan kuk atau gandar atau alat yang biasa dipasang di punuk lembu atau sapi untuk membajak.
Yesus memberitahukan, seekor lembu saja memiliki tanggung jawab apalagi kita manusia yang diberikan pikiran oleh Allah, untuk kita dapat bekerja, untuk memuliakan Tuhan, menyenangkan Tuhan, menyenangkan diri kita sendiri dan orang lain. Kita akan diajarkan Tuhan untuk menanggung beban, apa yang harus kita tanggung.
Kita bisa belajar dari Tuhan Yesus yang lemah lembut dan rendah hati, kita bisa belajar pada-Nya sehingga jiwa kita akan mendapat ketenangan. Beban dari Yesus itu enak, tepat, pas, untuk kita. Karena memang Yesus adalah Tuhan yang sanggup memberikan beban yang pas.
Tawaran Yesus untuk Semua Orang: “Aku akan Memberi Kelegaan Kepadamu”
Bagi saudara yang memiliki beban berat, Tuhan tawarkan saat ini untuk datang kepada-Nya, maka saudara akan diberi kelegaan, dan diberikan beban yang pas dari Tuhan. Inilah ajakan Yesus.
Bisakah kita mempercayakan hidup kita pada Yesus? Bisakah kita menerima ajakan Dia? Bisa. Karena memang Dia lemah lembut dan rendah hati dan mengajarkan kasih. Ia mengajarkan berdoa, mengajarkan untuk tidak membalas kejahatan. Yesus sangat mengasihi kita, sampai rela mati di kayu salib demi menebus dosa kita.
Dua ribu tahun lalu Ia sudah mati di kayu salib menebus dosa kita, masakan Ia tidak bisa memberi kelegaan? Tidak mungkin. Pastilah Dia memberikan dengan tepat.
Yesus peduli pada kita, Dia sangat mengasihi kita. Dia tahu ketika kita duduk atau berdiri, Dia tahu apa masalah atau sakit penyakit kita. Bahkan jumlah rambut di kepala kita saja Tuhan tahu. Dia tahu, karena Dia adalah Anak Allah.
Matius 10:30, Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
Sekarang, maukah kita menyerahkan diri kita kepada Tuhan? Percayakah bahwa Dia tidak pernah memberikan pencobaan melebihi kemampuan kita?. Tuhan bahkan mau mengampuni dosa-dosa kita. Datanglah pada Yesus, Anak Allah. Terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka dosa-dosa kita diampuni.
Barangsiapa percaya kepada-Nya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3 :16).
Keputusanuntuk percaya kepada Yesus ini penting dan kritikal, sebab keputusan itu mengubah hidup saudara dari menuju kebinasaan, menjadi menuju terang-Nya yang ajaib.
Ssetiap orang yang menerima-Nya, diberi-Nya Kuasa menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1: 12). Betapa dekatnya kita dengan Tuhan, boleh memanggil Bapa, ini hubungan yang sangat dekat. Kalau Rumah Bapa kita di Sorga, maka pastilah rumah kita juga di Sorga. Ini adalah mujizat terbesar.
”Oleh Bilur-bilur-Nya Kita Menjadi Sembuh”
Yesaya 53:5 “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”
Inilah yang ditanggung Yesus di kayu salib. Sebelum naik ke kayu salib Ia didera, dicambuk berkali-kali sampai tubuh-Nya berbilur-bilur. Tapi oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.
Tumpangkan tangan pada bagian tubuh saudara yang sakit. Atau kalau saudara mendoakan orang lain yang sakit, maka berdoa dengan menumpangkan tangan pada bagiannya yang sakit. Rasakan mujizat dari Tuhan, Dia sanggup menyembuhkan.
Asal percaya pada Yesus, saudara akan menerima mujizat kesembuhan. Orang mati saja sanggup Dia bangkitkan, apalagi sakit penyakit, Dia sanggup menyembuhkan, syaratnya hanya percaya. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. (Ibrani 13:8). [em/em]