KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Senin, 18 Oktober 2021 melalui program Live Streaming di Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Ruben Ricky Ferlianto, diambil dari Yohanes 11: 1-44 tentang Lazarus dibangkitkan.
Tuhan Yesus adalah Kebangkitan dan Hidup
Pada waktu itu salah satu pengikut Tuhan Yesus, Lazarus, sakit keras. Saudaranya memberitahukan hal ini kepada Yesus supaya Yesus segera datang. Tetapi Yesus sengaja tinggal 2 hari lagi ditempat Dia berada. Ketika tiba di tempat Lazarus sakit, dikatakan bahwa Lazarus sudah mati selama 4 hari dan dikuburkan.
Lalu Tuhan Yesus datang ke kuburan Lazarus dan memerintahkan supaya menyingkirkan batu penutupnya. Setelah batu itu disingkirkan, maka Tuhan Yesus berkata “Lazarus, marilah ke luar!”. Lazarus pun keluar dari lubang kubur.
Bayangkan mujizat luar biasa, orang yang sudah mati selama 4 hari dimana semua organ tubuhnya sudah hancur, otaknya dan dagingnya sudah hancur, sudah berbau busuk, bangkit dan hidup kembali.
Yesus benar-benar adalah anak Allah, sebagaimana dikatakan Tuhan Yesus pada Yohanes 11: 25, Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati”.
Pertolongan Tuhan Tidak Pernah Terlambat
Kenapa Tuhan Yesus sengaja untuk datang terlambat ke tempat Lazarus?
Yohanes 11:15
tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya.”
Yesus sengaja datang terlambat supaya mereka belajar percaya bahwa pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Karena Yesus adalah Tuhan yang berkuasa atas segala waktu, Dia tidak bisa dibatasi oleh waktu, Dia mengatasi segala waktu.
Kita bisa membayangkan pergumulan Maria dan Martha pada saat Lazarus sedang sakit keras dan mau mati. Mereka buru-buru menyampaikan kabar kepada Tuhan Yesus, berharap Tuhan Yesus segera datang supaya Lazarus tetap hidup. Tetapi Tuhan Yesus tidak segera datang, bukan hanya terlambat 1-2 jam tetapi terlambat sampai 4 hari. Sehingga ketika Martha menyambut Tuhan Yesus, maka kata Marta kepada Yesus: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati”.
Dengan kata lain Martha mau berkata bahwa Tuhan Yesus terlambat menolong. Demikian juga saat Maria bertemu Tuhan Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Sama, artinya, jika Tuhan Yesus tidak terlambat, pasti Lazarus tidak mati.
Mungkin saat ini saudara juga mengalami suatu kondisi sakit yang sudah begitu parah, atau saudara punya keluarga yang sakit begitu parah, sehingga segala pertolongan sepertinya terlambat, tidak bisa diapa-apain lagi dan hanya tinggal tunggu waktu. Atau saudara mengalami pergumulan di dalam rumah tangga, mengalami perceraian dan sudah begitu parah dan sepertinya sudah terlambat untuk dipulihkan.
Atau saudara mengalami kesulitan keuangan dan sepertinya tidak ada jalan keluar. Atau saudara terikat dengan dosa tertentu, terikat dengan narkoba dan tidak bisa lepas dari segala ikatan tersebut. Atau saudara merasa sudah terlalu jauh dan sudah terlambat. Tetapi dengarkan, pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat.
Kita bisa melihat dari kondisi yang terjadi pada Lazarus, bagi Martha, Maria dan orang-orang yang bersama dengan mereka, mereka menganggap Yesus terlambat datang. Namun kedatangan Tuhan Yesus membuktikan bahwa Dia tidak pernah terlambat, buktinya Lazarus tetap hidup.
Yohanes 11: 40,
Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”
Yesus adalah Anak Allah, Jika Percaya Pada-Nya akan Beroleh Hidup Kekal
Bagi yang sedang mencari kebenaran, mencari Tuhan yang benar, percayalah bahwa Yesus adalah Anak Allah, Mesias, Tuhan dan Juruselamat. Yesus adalah Allah sendiri yang mau menjelma sebagai manusia. Mengapa Allah harus menjelma sebagai manusia? Karena sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa maka semua anak manusia ada di dalam kuasa dosa, kehidupan dan upah dosa ialah maut. Jadi diperlukan darah yang kudus dan tak bercacat untuk menghapuskan dosa umat manusia oleh karena itu Allah harus turun ke dunia.
Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yesus adalah Allah yang telah mau menjadi manusia dan telah menyerahkan nyawaNya, mati di atas kayu salib 2000 tahun yang lalu. DarahNya yang tercurah, mengampuni segala dosa-dosa kita, sehingga kita tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal.
Percayalah bahwa Yesus ada dihadapan saudara dan mau menyelamatkan saudara, Ia mau menolong dan menyelesaikan persoalan saudara, sehingga tidak ada kata terlambat. Saudara akan mengalami keselamatan dan pertolongan dari Tuhan.
Jika saudara percaya, menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka engkau akan menjadi anak-anak Allah. (Yohanes 1:12)
Yesus Menanggung Segala Sakit Penyakit Kita, Oleh Bilur-bilur-Nya Kita Sembuh
Tuhan Yesus bukan hanya berbelas kasihan kepada orang sakit tapi Dia mau menanggung segala sakit penyakit kita.
Yesaya 53:5
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Kapan penyakit kita ditanggung Tuhan Yesus? Pada saat Tuhan Yesus disalib, disitulah semua penyakit dan kesengsaraan kita ditanggung-Nya. Ini sudah dinubuatkan Nabi Yesaya, oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.
Bilur-bilur Yesus adalah luka bekas cambukan berkali-kali yang dilakukan oleh tentara Romawi pada tubuh-Nya, yang membuat tubuh Tuhan Yesus penuh dengan luka karena daging-Nya terkoyak. Sehingga kalau kita percaya kepada Tuhan Yesus, maka oleh bilur-bilur-Nya inilah kita menjadi sembuh.
Kalau kita berdoa, percayalah mujizat pasti terjadi. Silakan tumpangkan satu tangan pada bagian yang sakit, dan angkat satu tangan berdoa. Percayalah, Tuhan Yesus akan sembuhkan saudara. [em/em]