KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 18 November 2021 melalui program Live Streaming di Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Ruben Ricky Ferlianto, diambil dari Lukas 17:11 – 19 dengan judul perikop: Kesepuluh orang kusta.
Iman kepada Yesus Mendatangkan Mujizat
Kesepuluh orang kusta ini dari kejauhan memohon kesembuhan dari Yesus. Yesus tidak mendoakan secara khusus, tidak juga menumpangkan tangan, namun hanya menyuruh pergi kepada imam. Apa artinya? Artinya mereka harus percaya, mereka harus beriman sendiri, bahwa kalau mereka pergi menghadap imam, maka mereka sudah sembuh. Karena hanya orang yang sudah sembuh dari sakit kustanya yang boleh menghadap imam supaya disahkan kesembuhannya oleh imam.
Hal ini bisa kita bisa baca dari Mat 8: 3 – 4, Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya: “Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.”
Jadi datang kepada imam-iman harus sudah dalam kondisi sembuh. Namun kesepuluh orang kusta ini, walau belum sembuh ketika disuruh pergi menghadap imam, mereka percaya dan langsung pergi. Dan benar saja, di tengah jalan terjadilah mujizat luar bisa, dimana kesepuluh orang kusta itu sembuh total.
Dari sini kita bisa mendapatkan dua kebenaran. Pertama, terbukti bahwa Yesus bukan orang biasa, bukan sekedar nabi, melainkan Mesias, Anak Allah yang hidup. Karena siapa yang bisa punya kuasa seperti ini? Tanpa berdoa, tanpa menumpangkan tangan, hanya menyuruh kesepuluh orang kusta itu untuk pergi menemui dimana imam berada, di tengah jalan mereka semua sudah sembuh. Tidak ada manusia yang bisa melakukan hal yang adikodrati seperti ini.
Kebenaran yang kedua adalah kuasa dari suatu iman percaya. Seberat apapun persoalan kita, baik persoalan, ekonomi, persoalan keluarga, persoalan dosa yang menjerat, persoalan sakit penyakit, ketika kita beriman percaya kepada perkataan Yesus, akan ada mujizat.
Tuhan mengetahui akan penderitaan, persoalan kita dan Dia mau melepaskan kita, asalkan kita percaya bahwa Yesus Anak Allah dan percaya kepada perkataan Tuhan Yesus, maka mujizat akan terjadi saat ini. Ditengah proses iman kita pada saat ini, kita akan menerima mujizat. Inilah waktunya, percaya saja, seperti sepuluh orang kusta yang percaya.
Berkat dari Mengucap Syukur
Satu orang kusta yang disembuhkan itu datang menyembah Tuhan Yesus dan mengucap syukur. Betapa sedikitnya orang yang mempunyai hati mengucap syukur, dari sepuluh hanya satu yang mempunyai hati mengucap syukur. Marilah kita memiliki hati yang tahu bersyukur dan tahu berterima kasih.
Iman dari hati orang yang mengucap syukur, bukan hanya menyembuhkan satu orang kusta ini tetapi juga menyelamatkan dia. Sementara sembilan orang lainnya hanya sampai kepada iman kesembuhan, tidak sampai kepada keselamatan. Padahal ada satu yang lebih penting dan berharga lebih dari kesembuhan yaitu keselamatan, karena keselamatan bicara kekekalan.
Lalu yang kedua, perubahan akan yang ajaib terjadi pada orang yang mengalami keselamatan, yaitu kita menjadi anak-anak Allah, seperti yang dikatakan di dalam Yoh 1: 12:
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya”
Ketiga, Tuhan Yesus ada di dalam hati kita dan hidup bersama dengan kita. Kita tidak usah takut lagi menghadapi hari esok, karena ada Yesus yang Mahakuasa di dalam kita. Apapun persoalan kita sudah pasti akan ada jalan keluarnya karena ada Yesus di dalam kita.
Keselamatan Hanya di Dalam Yesus Kristus
Bagaimana caranya kita bisa mendapatkan keselamatan? Caranya dengan percaya kepada Yesus seperti yang dikatakan di dalam Yoh 3:16:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”
Percayalah, Yesus adalah Tuhan, Dia adalah Mesias, Allah yang turun ke dunia menjelma menjadi manusia dan lalu memberikan nyawaNya bagi umat manusia. Ini dilakukan Yesus karena sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, semua umat manusia sudah jatuh dalam dosa. Untuk menebus dosa seluruh umat manusia perlu ada darah manusia yang tidak berdosa tercurah. Ini hanya bisa dilakukan oleh Yesus yang tidak pernah berbuat dosa.
Dengan Yesus menyerahkan diri-Nya mati di kayu salib, maka darah-Nya tercurah menghapuskan dosa setiap orang yang mau percaya kepada-Nya sehingga tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Datanglah pada malam hari ini kepadaNya, percayalah kepada-Nya dan terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi saudara, maka saudara akan menjadi anak Allah.
Pdt. Ruben Ricky Ferlianto kemudian menuntun dalan doa untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Yesus Kristus Telah Menanggung Semua Sakit Penyakit Kita
Tuhan Yesus tidak hanya berbelaskasihan dan menyembuhkan saudara begitu saja, dalam belas kasihan-Nya, Dia bahkan menanggung segala penderitaan dan sakit penyakit kita.
Yesaya 53: 3 – 5, Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Apapun penyakit saudara malam hari ini, baik itu Covid-9 atau kanker atau penjepitan saraf, atau penyakit yang dokter katakan sudah tidak bisa disembuhkan dan saudara sudah divonis mati. Percayalah kalau Tuhan Yesus mau dan sanggup menyembuhkan orang yang sakit kusta itu, Dia juga mau dan sanggup menyembuhkan saudara pada malam hari ini.
Tumpangkan tangan atas bagian tubuh yang sakit. Kita berdoa. Mujizat sedang terjadi dan teruslah percaya. [em/em]