KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 14 April 2022 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Markus 15: 33 – 41 tentang Yesus mati.
Yesus Dapat Merasakan Betapa Ngerinya Manusia Ditinggalkan Allah Karena Dosa
Firman Tuhan ini menceritakan bagaimana Yesus setelah mengalami rentetan penderitaan yang panjang akhirnya mati di kayu salib. Namun ketika menyadari kematian Yesus diliputi dengan fenomena yang luar biasa, maka kepala pasukan tentara Romawi yang menyalibkan Dia berkata: “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!”
Yesus tergantung di kayu salib selama tiga jam, dan selama itu kegelapan meliputi seluruh daerah itu. Ini suatu fenomena yang luar biasa, yaitu matahari gelap selama tiga jam, ini adalah mustahil. Gerhana matahari total, yaitu ketika matahari tertutup oleh bulan, maksimum hanya bisa berlangsung selama tujuh menit. Tapi ini terjadi selama tiga jam, jadi apakah yang menutupi matahari selama tiga jam, tidak ada yang tahu.
Dan ketika pukul tiga sore Yesus yang sangat menderita, berseru: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Seruan Yesus ini bukan karena putus asa, atau merasa pengorbanannya sia-sia? Tidak. Justru dari sini kita tahu bahwa Yesus benar-benar menderita di kayu salib menanggung dosa-dosa kita.
Sesungguhnya ada kengerian yang mencekam bagi kita ketika dtinggalkan oleh Allah karena dosa. Itulah yang dirasakan Yesus. Yesus menanggung dosa kita, jadi Yesus dapat merasakan akibat dosa-dosa kita. Itu kondisi yang sangat mengerikan.
Yesaya 53:5
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Siapa yang tertikam karena pemberontakan kita ini? Dialah Yesus. Siapa yang diremukkan karena kejahatan kita? Siapa yang menerima ganjaran siksaan yang seharusnya ditanggung orang berdosa ini? Dialah Yesus. Segala tikaman, deraan dan siksaan yang diterima Yesus, yang membuat Dia sangat tersiksa, ditanggung oleh Yesus. Semua dilakukan supaya kita selamat dan disembuhkan.
Kenapa Yesus harus mati? Karena harus ada yang menanggung dosa kita, sebab tidak mungkin bisa dibayar dengan perbuatan baik kita. Harus ada yang membayarnya. Inilah yang Yesus lakukan. Semua ditimpakan kepada-Nya, suatu kengerian ditinggalkan Allah.
Dari sini kita tahu bertapa ngerinya jika kita menanggung dosa kita. Betapa mengerikan kalau karena dosa kita dihukum di neraka.Terhilang, sendirian, tidak dapat berjejak di bumi, dan berada di tengah kegelapan. Benar-benar hanya sendirian dan bahkan Allah pun meninggalkan kita. Hanya ada ratap tangis dan kertak gigi.
“Eloi, Eloi, Lama Sabakhtani?”
Maka berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Perkataan Yesus ini menunjukkan bahwa Ia mengerti bagaimana rasanya kalau kita ditinggal oleh Allah, dihukum, dan dibuang ke dalam api neraka.
Banyak penderitaan Yesus sebelum mati di kayu salib, dimulai Dia ditangkap, diadili oleh Mahkamah Agama orang Yahudi dengan kondisi diiikat, ditinju, dan diludahi, hingga sampai jauh malam. Lalu pagi-pagi Pemimpin Agama Yahudi menyerahkan Yesus kepada Pontius Pilatus, tapi tidak ditemukan kesalahan, namun demikian orang Yahudi memaksa menyalibkan-Nya. Yesus selain disiksa juga sudah dihinakan, diolok-olok, namun tetap tidak membuat orang Yahudi undur hatinya, Yesus harus disalib.
Inilah penderitaan yang dialami oleh Yesus supaya kita yang berdosa tidak mengalami hukuman, siksaan dan api neraka karena dosa-dosa kita, supaya kita memperoleh hidup yang kekal.
Yesus bukan saja terhina, bukan saja tersiksa, tertikam, dihajar sedemikian rupa sehingga tidak berbentuk, dicambuk, ditombak, suatu penderitaan yang sangat sulit, tubuh digantungkan di kayu salib, menarik nafaspun sulit. Bukan hanya itu. Karena Dia menanggung dosa-dosa kita, maka Dia dapat merasakan upah dosa, yaitu bagaimana kalau ditinggalkan Allah.
Yesus Mati di Kayu Salib Supaya Kita Diselamatkan dari Hukuman Dosa
Sesungguhnya Yesus adalah Anak Allah yang Maha Tinggi, mau menderita dan mati untuk dosa-dosa kita. Setelah Dia berseru, Dia menyerahkan nyawa-Nya. Yesus yang tidak berdosa, tetapi dosa kita ditimpakan kepada-Nya, semua upah dosa itu ditanggung-Nya. Kita menjadi orang yang dibebaskan dari hukuman, orang yang diampuni, orang yang memperoleh keselamatan. Bayaran dosa kita adalah sebesar Anak Allah itu mati di kayu salib.
Mari kita renungkan. Yesus sudah melakukan semua ini supaya kita tidak terhilang. Kalau saudara mau percaya pada Yesus maka dosa saudara diampuni dan hukuman itu tidak berlaku untuk saudara.
Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Barangsiapa percaya kepada Yesus tidak binasa, tidak dihukum, tidak masuk neraka kekal tapi akan beroleh hidup kekal.
Semua ini Yesus lakukan karena kasih-Nya kepada kita. Tidak ada yang sanggup melakukan apa yang Yesus lakukan ini.
Kalau saudara melihat Yesus, maka saudara melihat lambang kasih Tuhan. Ia tidak membenci dan tidak mendendam tapi penuh kasih.
Kemudian Pdt. Jacob B. Sumbayak memimpin dalam doa menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Puji Tuhan, mulai saat ini sesuai Yohanes 1:12, saudara yang sudah mengaku percaya kepada Yesus, saudara adalah anak-anak Allah. Kita diselamatkan bukan usaha kita, tetapi karena Tuhan mengasihi dan berkorban bagi kita. Selamat datang dalam keluarga Kerajaan Allah, dan Tuhan akan menyertai saudara.
Bilur-bilur Yesus berkuasa Menyembuhkan Semua Sakit Penyakit Kita
Bagi saudara yang menyaksikan acara ini dan rindu didoakan untuk kesembuhan, percayalah, kita seperti anak-Nya, apa yang tidak akan diberikan oleh Bapa kita. Kita akan menerimanya asal kita beriman.
Seperti Firman Tuhan dalam Yesaya 53:5 yang sudah kita baca, Yesus menanggung semua akibat dari dosa-dosa kita sampai mati di kayu salib. Namun oleh bolur-bilur Yesus, yaitu luka-luka belas cambukan yang diterima Yesus, itu yang membuat kita menjadi sembuh dan tidak menderita lagi.
Lalu Pdt. Jacob B. Sumbayak mengajak semua yang sakit untuk datang pada Tuhan dengan iman. Letakkan satu tangan pada bagian yang sakit dan angkat satu tangan untuk berdoa. Percaya di dalam nama Yesus, oleh bilur-bilur Yesus, semua sakit penyakit menjadi sembuh. Haleluya, puji Tuhan.
Saudara yang sudah menerima kesembuhan, mengucap syukurlah dan bersaksi agar menjadi berkat bagi banyak orang. [em/em]