KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Senin, 20 Juni 2022 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.

Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Matius 8:1-4 tentang Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta.

Seorang Kusta yang Beriman Disembuhkan Yesus

Orang kusta ini mendatangi Tugan Yesus di tengah kerumunan, suatu keberanian yang luar biasa. Seharusnya orang Kusta tidak boleh sesuka hatinya bertemu dengan orang-orang yang sehat. Jadi, bisa saja orang kusta ini ditolak sebab orang kusta dikategorikan najis dan berdosa. Pada zaman itu sakit kusta merupakan suatu momok yang mengerikan dan tidak ada sakit yang lebih menakutkan dan menjijikkan seperti sakit kusta.

Sebab Ketika kondisinya semakin buruk maka akan seperti bisul dan borok sehingga makin buruk dan menimbulkan bau busuk, bahkan anggota tubuh bisa menjadi putus, wajah menjadi sangat mengerikan, suara parau dan kalau dia berjalan orang lain bisa mencium bau busuknya. Sesuai hukum yang berlaku dia harus berteriak “najis… najis…” dan harus didengar oleh orang lain. Dia harus berpakaian compang camping dengan rambut terurai, suatu kondisi yang sangat parah, seperti mayat berjalan.

Orang sakit kusta ini memerlukan kesembuhkan agar orang kusta ini tidak menjadi najis dan menjadi tahir. Sesuai dengan hukum Musa, jika orang kusta menjadi tahir, mereka harus menunjukkan diri mereka kepada Imam, mereka tidak bisa sembarangan untuk menyatakan mereka sembuh atau tahir, harus ada peneguhan/konfirmasi dari Imam. Sehingga Yesus meminta mereka Ketika sembuh untuk datang kepada Imam dan melakukan perintah Musa sebagai bukti bagi mereka.

Orang kusta ini betul-betul orang yang berani dan beriman, sangat percaya kepada Yesus. Ketika datang ia langsung sujud menyembah Yesus dengan suatu kerendahan hati. Dia tahu bahwa ia datang kepada Tuhan yang berkuasa, yang dapat menyembuhkan, namun orang kusta ini tidak menuntut untuk disembuhkan. Orang kusta ini hanya berkata: “Jika Tuhan mau maka Tuhan sanggup menyembuhkan aku”.

Tidak ada keraguan dari orang kusta ini terhadap Yesus, persoalannya apakah Tuhan Yesus berkenan untuk menyembuhkan dia. Dia percaya jika Yesus mengampuni dosa-dosanya pasti dia tahir. Oleh karenanya dia datang kepada Yesus dengan posisi menyembah sebagai tanda bahwa dia mengakui bahwa Yesus berkuasa dan Yesus adalah Mesias, yang dapat menyembuhkan dan mengampuni.

Yesus jatuh belas kasihan ketika melihat orang kusta ini merendahkan diri dan memohon kepada-Nya. Lalu Yesus mengulurkan tangan menjamah orang kusta ini dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.

Yesus Juga Mau Menyelamatkan dan Menyembuhkan Kita

Tuhan sangat tersentuh dan berbelaskasihan kepada orang-orang yang datang dengan rendah hati serta berharap kepadaNya, kepada orang-orang berdosa yang datang dengan rendah hati kepada-Nya.

Yesus juga mau menolong dan menyembuhkan kita, bahkan Yesus juga sangat mau untuk mengampuni dosa-dosa kita. Jika kita datang kepada-Nya dan minta ampun atas segala dosa-dosa kita maka Dia akan mengampuni kita. Jika kita datang dengan hati yang hancur dan dengan kerendahan hati serta tahu bahwa Yesus berkuasa, maka Dia akan datang kepada kita.

Yohanes 3:16

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Inilah yang paling utama yang Yesus siapkan yaitu pengampunan dosa. Jika kita mau percaya kepada Yesus maka Dia sanggup untuk mengampuni dosa-dosa kita, menyelamatkan dan menyembuhkan kita. Kesempatan emas untuk kita betul-betul mau menyatakan percaya dan mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat yang menebus dosa-dosa kita.

Pdt. Jacob B. Sumbayak selanjutnya memimpin dalam doa untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Yohanes 1:12

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Jika kita sudah minta ampun dari dosa-dosa kita dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita maka kita disebut sebagai anak-anak Allah. Kasih karunia Tuhan jika kita disebut anak-anak Allah, suatu status yang sangat luar biasa, tidak ada status yang lebih tinggi dari ini. Sebab jika Bapa kita ada di sorga maka rumah kita pun kelak ada di sorga.

Oleh Bilur-bilur Yesus Kita Menjadi Sembuh

Sebagai anak-anak Allah, Tuhan juga menyediakan mujizatnya bagi kita. Bagi kita yang sakit percayalah bahwa Tuhan Yesus sanggup untuk menyembuhkan kita.

Yesaya 53:5

Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Yesus ditikam, diremukkan, diganjar, menderita sampai mati di kayu salib supaya kita memperoleh keselamatan dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh. Yesus tahu kita mengalami sakit penyakit dan Dia tahu kita menderita karena sakit ini, oleh karenanya Dia telah menanggungnya dengan Dia berbilur-bilur, supaya kita disembuhkan. Dia menerima cambukan berkali-kali sehingga tubuh-Nya berbilur-bilur, dan Firman Tuhan berkata bahwa oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.

Yesus mau menyembuhkan orang sakit kusta itu dan Yesus juga mau untuk menyembuhkan kita. Camkan dalam hati kita bahwa oleh bilur-bilur Yesus, kita menjadi sembuh. Tumpangkan satu tangan pada bagian tubuh kita yang sakit dan tangan lainnya diangkat untuk berdoa. Percayalah bahwa Tuhan dapat menyembuhkan, dan kita menerima mujizat kesembuhan.

Lalu Pdt. Jacob B. Sumbayak memimpin dalam doa kesembuhan.

Puji Tuhan, berterima kasihlah atas mujizat yang kita terima. Jika kita disembuhkan, itu adalah mujizat dan anugerah Tuhan. Saudara yang sudah menerima kesembuhan, mengucap syukurlah dan jika ingin bersaksi dapat menghubungi contach center KPPI, agar menjadi berkat bagi banyak orang. [em/em]

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *