KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Senin, 18 Juli 2022 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Lukas 10:25-37 tentang Orang Samaria yang murah hati.
Apa yang Harus Kita Perbuat untuk Memperoleh Hidup Kekal?
Dari Firman Tuhan yang kita baca ini, kita belajar, walaupun ahli Taurat ini datang dengan niat tidak tulus dan hendak mencobai Yesus, namun pertanyaannya bagus. Ini bisa jadi pertanyaan kita juga, yaitu bagaimana dan apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?
Ahli Taurat ini dapat menyampaikan inti dari semua hukum taurat yaitu mengasihi Tuhan dengan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap kekuatan dan dengan segenap akal budimu, empat aspek dalam kehidupan manusia. Selanjutnya, kasihilah sesamamu manusia seperti diri sendiri. Yesus berkata bahwa jawaban mereka benar dan mengajarkan untuk perbuatlah demikian, maka mereka akan hidup dan akan ke Sorga.
Tuhan Yesus mengajarkan bahwa masuk sorga atau beroleh hidup kekal, bukan karena banyak amal atau persembahan atau karena rajin sembahyang di Sinagog. Tetapi kita akan masuk sorga jika kita mengasihi Tuhan. Dan jika kita mengasihi Tuhan dalam empat aspek hidup manusia, maka kita juga dapat mengasihi sesama manusia.
Mengenal Sesama Manusia dari Perumpamaan Orang Samaria yang Murah Hati
Meskipun latar belakang ahli Taurat bertanya kepada Yesus adalah untuk mencobai dan untuk mencari pembenaran, namun Yesus mengajarkan bukan hanya kepada mereka melainkan juga kepada kita, untuk mengetahui siapakah sesama manusia itu.
Lukas 10:30-37 yang kita baca menceritakan perumpamaan orang Samaria yang murah hati. Disebutkan ada Imam Yahudi yang adalah pemuka agama. Lalu ada orang Lewi yang juga pemuka agama namun levelnya di bawah Imam. Terakhir ada orang Samaria yang bukan pemuka agama. bahkan dianggap rendah oleh orang Yahudi karena keturuan Yahudi yang bercampur dengan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan.
Namun ketika melihat orang yang terkapar setengah mati karena dirampok itu, Imam dan orang Lewi tidak mau menolong. Sementara orang Samaria yang bukan pemuka agama malah berbelas kasihan kepada orang yang sudah hampir mati ini. Dia mengorbankan waktunya (berhenti dari perjalannya), rela berjalan kaki (dia memberikan keledainya untuk orang ini dan dia sendiri berjalan kaki), bersedia merawat ketika tiba di penginapan, memberikan uang kepada penjaga untuk menganggung biaya perawatan, dan membayarnya jika ada kekurangan.
Dari perumpamaan ini Yesus mengajarkan untuk mengasihi sesama manusia sebagai ekspresi mengasihi Tuhan. Ahli Taurat inipun tahu bahwa diantara ketiga orang itu, yang mengasihi sesama adalah si orang Samaria. Lalu kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!“
Karena Kasih-Nya, Yesus Mati Bagi Kita Supaya Kita Diselamatkan
Roma 5:8
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Yesus dapat mengajari kita mengasihi sesama karena Dia sudah mengasihi kita terlebih dahulu. Dia datang dari sorga turun ke muka bumi sebagai manusia, sama seperti kita, bahkan lahir di kandang domba. Ia bukan datang sebagai anak Raja melainkan sebagai anak manusia biasa, anak tukang kayu.
Dia mengasihi kita bahkan ketika kita masih dilumpur dosa, ketika kita tidak mengenal Tuhan dan masih hidup di dalam gelap. Dia mengasihi kita dan mati untuk kita bahkan sebelum kita mengenal Dia. Yesus mengasihi kita bukan karena kita pintar, cantik, kaya raya, berkuasa, terkenal, pemberi amal, melainkan karena Dia memang mengasihi kita. Dia mau datang untuk menebus kita karena kita tidak sanggup membayar hutang-hutang dosa kita. Yesus mati di kayu salib, memberikan nyawa-Nya untuk kita, itulah tanda kasih Tuhan yang besar kepada kita.
Yohanes 15:13
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Perkataan Yesus ini adalah suatu perkataan yang Dia lakukan sendiri, yaitu memberikan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya.
Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Maukah kita percaya kepadaNya melebihi keinginan kita untuk memperoleh kesembuhan atau berkat-berkat? Percayalah kepada Yesus, Dia adalah Tuhan yang mengasihi kita dan mau mati untuk kita. Ini waktu yang tepat untuk kita menerima-Nya.
Pdt. Jacob B. Sumbayak selanjutnya memimpin dalam doa untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Kalau kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat, maka itu adalah mujizat terbesar dalam hidup kita. Ketika kita percaya kepada Yesus maka kita dapat memperoleh hidup yang kekal, dan kita disebut anak-anak Allah dan Allah menjadi Bapa bagi kita.
Oleh Bilur-bilur-Nya Kita Telah Sembuh
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (Ibrani 13:8). Jika kita merindukan untuk disembuhkan oleh Tuhan Yesus, percayalah bahwa Yesus dapat menyembuhkan kita. Milikilah iman percaya bahwa mujizat itu masih ada.
1 Petrus 2:24
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Bilur-bilur adalah luka bekas cambukan berkali-kali dari tentara Romawi yang diterima Yesus sebelum Dia digantung di kayu salib. Dan oleh bilur-bilur Yesus kita telah sembuh, sebab Yesus telah menganggung sakit penyakit kita dan Dia rindu kita memperoleh kesembuhan.
Tumpangkan tangan pada bagian tubuh kita yang sakit dan Tuhan Yesus akan menyembuhkan kita. Lalu Pdt. Jacob B. Sumbayak memimpin doa kesembuhan.
Bagi Saudara yang sudah sembuh dan rindu menjadi berkat bagi orang lain, silakan hubungi Contact Center KPPI Yesus Penyembuh. Juga bagi Saudara yang punya masalah berat, jangan putus asa, datanglah pada Tuhan, dan kalau mau didukung doa silahan hubungi Contact Center. Demikian juga bagi Saudara yang rindu mengenal Yesus lebih dalam lagi, silakan hubungi Contact Center untuk mendapatkan bimbingan. [em/em]