KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Senin, 29 Agustus 2022 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Yohanes 9:1-12 tentang Orang yang buta sejak lahirnya.
Yesus Sembuhkan dan Nyatakan Diri-Nya kepada Orang yang Lahir Buta
Firman Tuhan ini menceritakan orang buta sejak lahir yang disembuhkan oleh Yesus. Dia kembali lagi ke tempatnya, akhirnya semua melihat dia dan mereka berdebat mengenai hal itu. Orang buta ini menceritakan bahwa Yesuslah yang menyembuhkannya.
Inilah percakapan orang buta yang telah sembuh, saat ketemu Yesus, setelah dia diusir oleh orang Farisi:
Yohanes 9:35-38
- Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: ”Percayakah engkau kepada Anak Manusia?”
- Jawabnya: ”Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya.”
- Kata Yesus kepadanya: ”Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!”
- Katanya: ”Aku percaya, Tuhan!” Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Orang buta ini tidak tahu siapa Yesus dan tidak tahu bahwa Yesus adalah Anak Allah. Acapkali Yesus tidak men-declare siapa diri-Nya, tetapi dalam beberapa kesempatan Dia men-declare diri-Nya sebagai Anak Allah, salah satunya kepada orang buta ini. Ia sama sekali tidak mengenal Allah, tetapi diberi mujizat kesembuhan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus sampai datang lagi dan memperkenalkan diri-Nya adalah Anak Allah.
Kembali pada ayat sebelumnya, pertanyaan murid-murid melihat orang buta sejak lahir ini, sering juga menjadi pertanyaan kita juga ketika melihat orang sakit. Siapakah yang berdosa, orang tersebut atau orang tuanya. Karena, kita juga mungkin punya pengalaman kita sakit karena berdosa, lalu ketika minta ampun Tuhan sembuhkan. Atau kita pernah melihat orang tuanya yang berdosa, punya perjanjian dengan kuasa kegelapan, sehingga anaknya jadi sakit. Ini bisa terjadi. Kalaupun orang seperti ini datang pada Yesus, bertobat, bisa juga sembuh.
Namun kali ini lain kasusnya. Orang buta sejak lahir ini sakit bukan karena dosanya atau dosa orangtua-nya, tapi supaya pekerjaan Allah dinyatakan melalui dia.
Kalau Bartimeus, pengemis buta yang juga Yesus sembuhkan, ia telah dengar tentang siapa Yesus dan ia percaya. Maka ketika Yesus lewat ia berteriak-teriak minta tolong. Sedangkan orang buta sejak lahir ini tidak tahu apa-apa. Memang Yesus yang datang menghampiri dan menyembuhkannya. Caranya pun unik, tidak seperti yang biasa Yesus lakukan. Ia meludah ke tanah, mengaduknya, lalu dioleskan ke mata orang buta tersebut dan menyuruhnya membasuh diri ke kolam Siloam. Orang buta ini taat dan meleklah matanya.
Yesus mengajarkan kepada orang buta yang disembuhkan ini siapa Dia, yaitu Anak Manusia (ayat 35). Lalu orang itu menjawab: ”Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya.” Karena orang ini sadar tidak mungkin yang menyembuhkannya itu orang biasa. Tidak ada orang yang bisa memelekkan mata orang yang buta sejak lahir. Pasti orang saleh bukan orang berdosa.
Maka ketika Yesus berkata kepadanya: ”Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!”, maka orang itu langsung percaya dan sujud menyembah-Nya.
Yesus Juga Mau Menyatakan Diri Kepada Saudara
Mungkin Saudara ada dalam masalah. Jangan takut, ada yang mau menolong Saudara, namanya Yesus. Dia adalah Anak Allah, atau Mesias, atau Kristus, dan sering disebut Anak Daud. Yesus adalah Tuhan yang memang turun ke muka bumi menjadi manusia, sehingga disebut Anak Manusia.
Bumi ini sangat kecil, lebih kecil dari matahari. Harus ada satu juta bumi untuk bisa masuk dan menjadi sebesar matahari. Tetapi Yesus yang adalah Firman itu sendiri, mau turun ke muka bumi yang sangat kecil ini. Ia sangat merendahkan diri-Nya. Kenapa Dia mau? Karena Dia mengasihi kita, mau menyelamatkan kita. Dia tahu bahwa kita tidak mampu menolong diri kita sendiri, tidak dapat mengampuni dosa sendiri.
Pelanggaran kita tidak bisa ditukar dengan amal kebaikan kita. Karena amal kebaikan kita hanya kain kotor di hadapan Tuhan. Jadi, hanya Yesus yang sanggup mengampuni kita.
Itulah sebabnya Dia rela dihina, ditampar, diludahi, dicambuk, dan akhirnya digantung di kayu salib sampai mati. Karena Dia mau menjadi korban menggantikan dosa Saudara dan saya. Itulah Yesus.
Mungkin sebelumnya Saudara pernah mendengar nama Yesus, tapi puncaknya malam ini Saudara tahu siapa Dia. Anak Allah yang menebus dosa kita. Jika Saudara saat ini sakit karena kutuk dosa orang tua, Saudara bisa dilepaskan dari kutuk ketika percaya Yesus. Siapa mau terima keselamatan dari Yesus akan lepas dari kutuk.
Maukah saudara percaya kepada Yesus? Saudara dapat mengundang Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Saudara dapat terlepas dari kutuk. Saudara akan dilepaskan dari akibat dosa orang tua Saudara.
Lalu bagi yang mau dilepaskan dari dosa dan kutuk, Pdt. Jacob B. Sumbayak memimpin dalam doa untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Saudara yang sungguh-sungguh percaya maka dosa-dosa Saudara diampuni;
Yohanes 1:12
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Dasar percaya inilah yang menjadikan Saudara anak-anak Allah. Sehingga kita dapat memanggil Allah dengan sebutan Bapa.
Yesus Itu Tuhan Penyembuh
Yesus adalah penyembuh. Ia menyembuhkan orang yang buta, timpang, sakit kusta, dan orang yang dirasuk setan pun dilepaskan, Bahkan Yesus sanggup membangkitkan orang yang telah mati.
1 Petrus 2:24
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Tuhan Yesus sebelum naik ke kayu salib, tubuh-Nya dicambuk berkali-kali oleh tentara Romawi sehingga berbilur-bilur. Namun oleh bilur-bilur Yesus ini, semua sakit yang kita alami, disembuhkan. Ini hanya dapat diterima dengan hati yang percaya, beriman bahwa Yesus adalah penyembuh.
Pdt. Jacob B. Sumbayak meminta semua yang sakit untuk menumpangkan tangan pada bagian tubuh yang sakit. Jika keluarganya yang sakit, juga tumpangkan tangan pada bagian yang sakit dari orang tersebut. Kemudian Pdt. Jacob B. Sumbayak memimpin dalam doa kesembuhan.
Bagi yang sudah sembuh dan rindu untuk bersaksi, bisa menghubungi Contact Center KPPI supaya kesaksiannya menjadi berkat bagi banyak orang. [em/em]