KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 23 Maret 2023 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Yohanes Nugroho, diambil dari Lukas 18:9-14, Perumpamaan tentang orang Farisi dengan pemungut cukai.
Orang Berdosa Datang Ke Bait Allah Untuk Berdoa
Tuhan mengajarkan kepada kita bagaimana menghadap Tuhan. Firman Tuhan dalam Lukas 18:9-14 ini memberikan 2 contoh bagaimana cara menghadap Tuhan. Yang pertama orang Farisi dan yang kedua pemungut cukai. Keduanya datang kepada Allah untuk berdoa.
Orang Farisi adalah orang yang menganggap dirinya orang yang beragama dan saleh, sehingga ketika dia datang ke rumah Tuhan, dia percaya diri merasa orang benar. Ketika berdoa, dia tidak merasa tidak layak, karena dia merasa dirinya saleh dan sudah banyak melakukan perbuatan baik. Sehingga ketika dia berdoa di Bait Allah maka dia berkata: “karena aku ini tidak sama seperti orang lain”. Dia merasa hebat, merasa orang kudus dan orang-orang lain berdosa.
Dia merasa sudah melakukan banyak perbuatan baik dan banyak ketentuan-ketentuan ibadah, sehingga dia merasa layak datang kepada Tuhan dan orang-orang lain tidak layak. Jadi dia tidak memerlukan pertolongan dan pengampunan Tuhan, karena dia merasa tidak berdosa dan baik baik saja. Jadi orang Farisi ini tidak merendahkan diri di hadapan Tuhan, dan memohon pengampunan Tuhan.
Contoh yang kedua adalah pemungut cukai, seorang yang pekerjaannya pemungut pajak. Dia bekerja kepada pemerintah Romawi yang pada waktu itu sebagai penjajah. Jadi pemungut cukai ini dianggap antek-antek penjajah untuk memungut cukai atau pajak kepada orang orang Yahudi. Kadangkala mereka melakukannya dengan kekerasan, dengan curang sehingga orang-orang Yahudi merasa diperas. Makanya pemungut cukai ini dianggap penjahat dan orang orang berdosa.
Sehingga ketika pemungut cukai ini datang ke Bait Allah maka dia berdiri jauh-jauh, dia merasa tidak pantas untuk datang kepada Tuhan. Dia merasa orang berdosa, orang yang sering dicibir, sehingga dia datang bukan dengan percaya diri tetapi merasa tidak layak. Bahkan dia tertunduk dan memukul diri dan berkata: “Ya Allah kasihanilah aku orang berdosa ini”.
Apa yang dirasakan oleh pemungut cukai ini? Dia merasa ketika menghadap Tuhan adalah dia orang berdosa, sedangkan Tuhan adalah Tuhan yang kudus dan mulia. Permintaannya hanya pengampunan Tuhan, karena dia merasa dosanya banyak, sehingga perlu pengampunan Tuhan. Dia merendahkan diri dihadapan Tuhan dan dia memohon pengampunan Tuhan.
Barangsiapa Meninggikan Diri akan Direndahkan, dan Barangsiapa Merendahkan Diri akan Ditinggikan
Apa kata Tuhan Yesus untuk kedua orang yang sama-sama datang ke Bait Allah untuk berdoa ini?
Pemungut cukai yang merasa berdosa dan tidak layak, pulang ke rumah sebagai orang yang dibenarkan Allah. Sementara orang Farisi yang merasa saleh, kudus dan tidak berdosa itu tidak dibenarkan. Yesus berkata bahwa barangsiapa yang meninggikan diri akan direndahkan dan yang merendahkan diri akan ditinggikan.
Tuhan Yesus memberikan contoh orang Farisi dan pemungut cukai ini sebagai contoh bagaimana kita menghadap Tuhan yang maha tinggi, Tuhan yang mulia, Tuhan yang maha kudus itu. Apabila kita ini datang kepada Tuhan untuk berdoa, dan kita tahu kita ini berdosa dan perlu pertolongan Tuhan. Kita banyak permasalahan atau kita mengalami sakit dan kita datang pada Tuhan memohon pertolongan Tuhan.
Bagaimana sikap kita kepada Tuhan? Tuhan Yesus mengajarkan barangsiapa yang merendahkan diri dia akan ditinggikan dan barangsiapa yang meninggikan diri dia akan direndahkan. Kalau kita adalah datang kepada Tuhan, kita harus merendahkan diri kita di hadapan Tuhan.
Pertama sadari bahwa kita ini orang berdosa, kita menghadap Tuhan yang maha mulia, yang menciptakan langit dan bumi. Layaklah kita ini datang dengan rendah hati dan mengakui bahwa kita ini berdosa dan penuh dengan permasalahan. Tuhan Yesus memperhatikan orang-orang yang mau merendahkan diri dan memohon pengampunan kepada Tuhan.
Tuhan Yesus memberikan contoh bahwa orang yang merasa cukup dan orang yang merasa tidak perlu pengampunan, dia tidak akan mendapatkan pembenaran. Tetapi orang yang merendahkan diri akan mendapatkan jawaban dari Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 5:3-6 TB
”Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan”.
Kalau kita merasa kita rendah dan tidak layak dan kita miskin, kita tidak punya apa-apa kecuali kita minta tolong kepada Tuhan, Tuhan Yesus berkata berbahagialah. Sebab kepada orang yang seperti ini Tuhan Yesus memberikan Kerajaan Surga.
Artinya Tuhan Yesus memberikan Kerajaan Surga turun kepada orang-orang yang merendahkan diri. Kalau kita datang apa adanya, kita berduka atas dosa-dosa kita, kita menyesali dosa-dosa kita, Tuhan Yesus berkata berbahagialah. Tuhan akan datang mengampuni dosa-dosa kita dan menghibur kita.
Setiap Orang yang Percaya kepada-Nya Tidak Binasa, Melainkan Beroleh Hidup yang Kekal
Orang yang tidak keras hati, yang terharu akan kasih Tuhan, orang seperti ini akan memiliki bumi. Kita bersyukur ada Tuhan yang baik dan mau mendengarkan doa kita. Tuhan mendengarkan doa-doa orang yang merendahkan dirinya. Kalau kita lapar dan haus akan hadirat Tuhan, maka akan dipuaskan oleh jawaban- jawaban Tuhan yang merupakan kebenaran.
Yohanes 3:16 TB
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Tuhan Yesus turun ke muka bumi untuk menyelamatkan kita, orang yang memohon belas kasihan dan mau percaya kepada Yesus. Orang yang perlu Yesus untuk menyelamatkan dan mengampuni dosa-dosanya. Itulah tujuan Tuhan Yesus datang ke muka bumi ini.
Jadi kalau kita merasa ada dalam dosa, dalam ikatan permasalahan, dan ingin dibebaskan, Tuhan Yesus mau datang kepada kita. Tuhan Yesus mau menjawab dan memuaskan dan menghibur kita.
Lalu Pendeta Yohanes Nugroho memimpin dalam doa untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Yohanes 1:12 TB
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.
Kita adalah anak anak Allah apabila kita telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat di mana kita semua adalah satu dan Tuhan Allah adalah Bapa kita. Ketika kita sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka Tuhan Yesus menanggung juga segala sakit penyakit kita di dalam kematianNya di kayu salib.
Bagi Saudara yang sudah percaya kepada Yesus dan saat ini Saudara atau anggota keluarga Saudara sakit, percayalah, mujizat kesembuhan akan terjadi.
Yesaya 53:5 TB
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Bilur-bilur adalah bekas cambukan yang diterima Yesus. Dia dicambuk berkali-kali oleh tentara Romawi sebelum Dia digantung di kayu salib. Tapi oleh kesakitan yang diderita Yesus, maka kita telah sembuh. Bukan mudah-mudahan sembuh tapi telah sembuh. Percaya, firman Tuhan berkata demikian.
Pendeta Yohanes Nugroho meminta yang mau didoakan kesembuhan agar meletakkan satu tangan pada bagian yang sakit, dan satu tangan lagi diangkat untuk berdoa. Lalu doa kesembuhan dinaikkan. [em/em]