KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 6 April 2023 melalui program Live Streaming yang dapat disaksikan melalui Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Lukas 23 : 33-43, Yesus disalibkan.
Yesus Disalibkan demi Menebus Dosa Manusia
Yesus disalibkan di bukit Tengkorak, sering disebut Calvary atau dalam bahasa Aram disebut Golgota. Di sebelah kanan dan kirinya disalib juga dua orang penjahat kriminal.
Jadi pada zaman Romawi, penjahat kelas berat atau pemberontak dihukum mati dengan cara disalib. Jadi orang yang disalib itu adalah penjahat kelas berat atau pemberontak terhadap pemerintahan Romawi, atau budak, atau orang asing. Jarang sekali orang Romawi menyalibkan orang Romawi. Ini adalah cara mati yang sangat terhina.
Yesus kondisinya sangat menderita, sebelum disalib sudah diadili oleh Mahkamah Yahudi. Disitu Yesus disiksa, diludahi, ditinju dan ditampar. Akhirnya imam-imam kepala, tua-tua Yahudi, ahli-ahli Taurat dan semua pemuka ini sepakat menyerahkan Yesus kepada Pilatus, Gubernur Romawi yang saat itu menjajah Israel, supaya Yesus disalibkan.
Ketika diserahkan kepada Gubernur Romawi, maka Yesus dicambuk berkali-kali oleh tentara Romawi sehingga rupanya dan tubuhnya sudah hancur. Pilatus berusaha agar Yesus yang sudah sangat menderita ini dilepaskan, tapi orang-orang Yahudi berkata “salibkan Dia”, dan akhirnya Yesus disalibkan.
Yesus yang tidak berdosa namun disalibkan seperti penjahat berat ini, tidak penuh amarah dan dendam. Yesus malah berkata: “ya Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Yesus justru berdoa bagi orang yang menyalibkan Dia, yaitu tentara Romawi, agar mereka semua diampuni oleh Bapa di Sorga. Karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Tentara Romawi bahkan membuang undi untuk membagi pakaian Yesus.
Para pemimpin agama Yahudi datang dan mengejek Yesus, dengan berkata: “Engkau katanya Mesias, Engkau Tuhan. Kalau Engkau Tuhan tunjukan kuasaMu, turun dari salib. Kalau Engkau Anak Allah, Engkau Mesias yang berasal dari sorga, turunlah dari salib supaya kami percaya kepadaMu”. Hinaan dan olokan seperti itu dialami oleh Yesus.
Apakah Yesus tidak dapat melakukan mujizat untuk menunjukkan siapa Dia? Yesus bisa memanggil malaikat untuk menghanguskan semua orang itu, tapi Yesus tidak melakukannya karena Yesus taat melakukan kehendak Bapa. Dia harus mati di kayu salib, dan darah-Nya tercurah untuk mengampuni dosa-dosa kita.
Seorang Penjahat Diselamatkan Ketika Percaya kepada Yesus
Dua orang penjahat yang disalib di sebelah kiri dan kanan Yesus menyaksikan ini semua. Salah satu dari penjahat itu mau selamat, tapi caranya bukan rendah hati minta ampun, malah menantang Yesus. Penjahat satu lagi menegor penjahat itu dan berkata bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah. Mengapa penjahat yang sedang menerima hukuman yang sama itu terlalu berani menantang Yesus. Kalau mereka disalib memang pantas karena memang penjahat yang layak dihukum setimpal dengan kejahatan yang dilakukan. Tapi Yesus disalib padahal tidak bersalah. Penjahat itu sanggup berkata dengan beriman seperti itu.
Penjahat yang mengalami siksaan dan penderitaan begitu berat di kayu salib ini masih bisa berpikir waras dan benar, bahwa Yesus ini adalah Mesias. Ini sesuatu yang luar biasa, seorang penjahat kelas kakap, namun pada saat dia hampir mati bukan caci maki yang keluar dari mulutnya, tapi kata-kata iman. Ia benar-benar mempercayakan dirinya bahwa yang disalib di tengah ini adalah Mesias atau Kristus.
Mungkin dia sudah mendengar perkataan dan hujatan semua pemimpin agama, ahli Taurat, orang Farisi. Semua menghina dan menantang Yesus, bahkan penjahat di sebelahnya pun menghina dan mengejek. Tapi dia berbeda, dia memperoleh kasih karunia dan memandang dengan kacamata iman, bahwa Yesus adalah Mesias. Mesias itu ada dan dekat dengannya. Barangkali dia bisa meminta satu permohonan sebelum menghembuskan nafas yang terakhir. Sehingga dia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
Dia benar-benar percaya bahwa Yesusitu Mesias dan akan datang sebagai Raja. Dibalik perkataannya itu dia mau berkata bahwa dia orang yang berdosa, penjahat kelas kakap yang layak dihukum mati. Dengan kata lain dia mau berkata: “Ampunilah aku, selamatkan aku, maafkan aku. Kalau Engkau datang sebagai Raja, jangan lupakan aku”.
Lalu apa jawab Yesus? “Sesungguhnya hari ini engkau ada bersama dengan aku di Firdaus”. Firdaus adalah tempat dunia orang mati yang kelak akan dibangkitkan bersama dengan Yesus. Artinya penjahat itu dihitung sebagai orang yang percaya dan dibenarkan pada detik-detik terakhir sebelum dia mati. Jadi kita tahu penjahat ini menerima keselamatan.
Apakah ketika kita mati kita bisa dibangkitkan? Bisa. Karena Yesus pernah mati dan turun ke dunia orang mati dan Yesus bangkit pada hari yang ketiga. Artinya Yesus dapat membawa kita kepada kehidupan kekal karena Dia sendiri bangkit dari kematian. Buktinya jelas dan banyak saksinya. Kalau kita percaya pada Yesus maka kalau kita mati kita akan dibangkitkan.
Maukah Saudara percaya pada Yesus? Apapun pergumulan Saudara, apapun dosa Saudara, datanglah pada Yesus sama seperti penjahat itu. Katakan kepada Yesus: “Ingatlah akan aku, aku orang berdosa”, maka Yesus akan datang mengampunimu.
Inilah waktunya, jangan kehilangan timing. Mungkin tidak ada kesempatan lagi seperti penjahat yang akan mati, kalau dia menunda berapa menit saja, dia kehilangan kesempatan. Kalau kita menunda kita tidak dapat kesempatan. Ambil tindakan untuk percaya pada Yesus.
Selanjutnya, Pendeta Jacob B. Sumbayak memimpin dalam doa untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Oleh Bilur-bilurnya Kita Menjadi Sembuh
Kita yang sudah menerima Yesus, bersyukurlah karena dosa kita diampuni dan kita menjadi anak-anak Allah. Bersukacitalah. Kalau kita datang kepada Allah dan minta kesembuhan, kita akan sembuhkan. Mari siapkan hati kita berdoa untuk kesembuhan.
Yesaya 53:5
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Siapa yang tertikam, siapa yang diremukkan, siapa yang diganjar? Siapa yang ber-bilur-bilur? Itulah Yesus. Kita punya dasar Firman, oleh bilur-bilur Yesus kita disembuhkan.
Tumpangkan tangan di bagian yang sakit. Kalau sakit jantung, TBC, paru paru, tumpangkan tangan di dada. Kalau sakit ginjal, pencernaan, kanker, syaraf kejepit, tumpangkan tangan pada bagian yang sakit. Kalau anak Saudara sakit, authis, keterbelakangan pertumbuhan, tumpangkan tangan. Angkat satu tangan untuk berdoa dengan iman.
Lalu Pendeta Jacob B. Sumbayak memimpin doa kesembuhan. Mari Saudara percaya, oleh bilur-bilur Yesus kita disembuhkan. Kita datang berdoa bersama, bersepakat dan meminta pada Yesus, percaya mujizat kesembuhan terjadi.
Jangan lupa mengucap syukur pada Tuhan. [em/em]

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *