KPPI (Kebaktian Pujian Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Senin, 10 Agustus 2020 melalui program Live Streaming di Facebook, YouTube dan Instagram.

Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Markus 9: 33-37 tentang siapa yang terbesar di antara murid Yesus?

Yesus Mengajarkan Siapa yang Terbesar dalam Kerajaan Sorga

Yesus mengetahui bahwa murid-murid-Nya bertengkar tentang siapa yang paling besar di antara mereka. Mungkin mereka mempunyai kriteria sendiri apa yang disebut terbesar. Terkadang kita juga mempunyai kriteria sendiri, apa yang terbesar menurut kita. Apakah itu yang paling hebat berkhotbah, yang paling banyak melakukan mujizat, yang paling ganteng, atau yang paling pintar, dan lain sebagainya.

Murid-murid Yesus juga memperbincangkan siapa yang terbesar di antara mereka. Tapi ketika hal itu diketahui oleh Yesus, maka Yesus menjawab pada Markus 9: 35 “Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.”

Rupanya yang terbesar sebagai murid Yesus atau dalam Kerajaan Sorga bukan karena kehebatan berkhotbah atau paling banyak membawa orang bertobat atau yang paling banyak melakukan mujizat. Tetapi Yesus sendiri berkata kalau mau jadi yang terbesar harus menjadi yang terakhir, atau kalau mau menjadi terbesar harus menjadi pelayan dari semuanya. Murid-murid pada saat itu bisa jadi terkejut, karena kriteria yang terbesar dalam Kerajaan Sorga rupanya bukan seperti yang di pikiran oleh banyak manusia.

Matius 20:26-27 mengatakan: “Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu”. Itulah kriteria yang terbesar yang Yesus katakan.

Yesus Datang Bukan Untuk Dilayani Tapi Melayani

Kemudian, siapakah contoh yang seperti kriteria itu? Siapa yang menjadi pelayan, dan siapakah yang menjadi hamba bagi orang lain? Contohnya bisa kita baca pada Matius 20:28, “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Jadi contohnya adalah Yesus sendiri. Dialah Anak Manusia yang dimaksud dalam ayat ini. Yesus menyebut diri-Nya Anak Manusia atau Anak Allah. Dia datang dari sorga bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan dosa bagi banyak orang. Yesus datang untuk memperhatikan kita, untuk mengasihi kita, untuk memikirkan bagaimana supaya kita diselamatkan.

Kalau Yesus mau dihormati dan dilayani, maka Yesus tidak akan lahir di kandang domba, bisa saja memilih lahir dari anggota kerajaan yang ada di Istana, sehingga dihormati oleh banyak orang. Tetapi Dia memilih lahir di kandang domba. Itu adalah suatu bukti bahwa Dia memang bukan datang untuk dilayani, tetapi benar benar mau melayani dan benar-benar merendahkan diri.

Dia datang untuk mengasihi kita, memperhatikan kesusahan kita, dan permasalahan kita. Dia tahu bagaimana penderitaan manusia, Dia tahu bagaimana kita sering gagal dan sering jatuh di dalam dosa. Dia tahu bahwa kita ada di dalam kesusahan keluar dari dosa dosa kita.

Karena itulah Dia mau mati di kayu salib, sesuai Firman Tuhan berkata bahwa Dia mau melayani kita, mau mengasihi kita dan untuk itu Dia memberikan nyawa-Nya untuk menebus dosa dosa kita. Itulah yang terjadi dua ribu tahun lalu. Sehingga ketika murid-murid-Nya bertengkar siapa yang terbesar diantara mereka, maka Yesus memberikan contoh diri-Nya sendiri. Itulah Yesus Kristus, Dia datang betul- betul merendahkan diri-Nya. Dia tinggalkan sorga mulia, lahir menjadi orang biasa yang berpeluh juga untuk bisa makan.

Maukah saudara percaya pada Yesus? Datanglah dengan percaya pada-Nya.
Matius 18:3 mengatakan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga”. Kalau kita tidak bertobat dan kita tidak menjadi seperti anak kecil, maka kita tidak akan masuk dalam Kerajaan Sorga. Anak kecil itu tidak tinggi hati, dia tidak tahu bagaimana untuk tinggi hati, dia betul-betul polos. Jadilah seperti anak kecil dan datang pada Tuhan. Rendahkan diri di hadapan Tuhan yang Maha Besar seperti anak kecil.

Oleh Bilur-biur-Nya Kita Menjadi Sembuh

Bagi saudara yang sudah percaya pada Tuhan Yesus dan dalam keadaan sakit, Firman Tuhan dalam Yesaya 53:5 mengatakan: ”Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh”.

Yesus melayani kita dan sangat mengasihi kita. Segala penderitaan yang harusnya kita tanggung, segala hukuman yang harusnya kita tanggung, Yesus menanggungnya di kayu salib, supaya kita dibebaskan. Karena itu Firman Tuhan berkata “Dia memberikan nyawa-Nya untuk keselamatan kita dan bagi banyak orang.”

Bukan hanya itu, Firman Tuhan berkata oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh. Yesus dicambuk, Yesus menderita dan berbilur-bilur, tetapi Firman Tuhan berkata karena bilur-bilur-Nya inilah maka kita disembuhkan. Yesus menanggung semuanya bagi kita. Yesus menanggung dosa dosa kita dan juga segala sakit penyakit kita. Yesus sanggup melakukan mujizat kesembuhan bagi kita. Tuhan Yesus tetap sama baik dahulu, sekarang dan sampai selama-lamanya. [EM/EM]

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *