Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi (KPPI) kembali diadakan pada hari Kamis, 13 Februari 2014 di Auditorium Gedung Advent, Jl. MT Haryono Kav 4-5, Tebet, Pancoran, Jakarta Selatan. Inilah hari yang telah dijadikan Tuhan untuk menyatakan kasih dan kemuliaanNya atas Jabodetabek. Cerahnya langit sejak pagi hari menggambarkan bahwa Tuhan telah menjawab doa dan siap melakukan perkara-perkara yang besar.

Sejak  sore hari sudah banyak umat Tuhan yang bergegas memasuki ruangan kebaktian. Memulai kebaktian KPPI, umat Tuhan diajak bersukacita dan meninggikan Yesus yang hadir di tengah-tengah umatNya.   Firman Tuhan yang berbunyi, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur bagi tubuhku” diucapkan bersama-sama sebagai ungkapan sukacita dan pernyataan iman  oleh para jemaat.

Film kesaksian kesembuhan seorang Ibu bernama Ibu Ince yang disembuhkan dari sakit pinggang, dimana ibu ini semula kalau bergerak saja sangat sakit, namun disembuhkan Tuhan secara mujizat. Semua yang hadir dibangkitkan imannya dan percaya bahwa Tuhan juga akan melakukan mujizat bagi mereka yang sakit malam itu, karena Dia sangat mengasihi setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Hamba Tuhan, Pdt. Jacob B Sumbayak maju dan memimpin dalam doa. Semua yang hadir dibawa untuk  datang kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi dengan rasa hormat, takut dan gentar dan memohon agar diberikan iman untuk bisa mengenal Tuhan.

Sesungguhnya di tengah segala penyakit, penderitaan dan kepahitan, Tuhan Yesus datang menjamah kita. Dalam doa dinyatakan agar semua jemaat memandang dengan imannya kepada Yesus Kristus yang mati di kayu salib. Seberapa jauh Tuhan mengasihi kita adalah  sejauh Dia menyerahkan nyawaNya, mati dan tersiksa bagi kita. Di mata-Nya ada kita yang ditebusNya. Di dalam hati-Nya ada kita yang dikasihi-Nya, yang perlu diselamatkan dan diampuni dosanya. Yesus adalah lambang kasih dan cinta Allah Bapa, telah tersiksa di kayu salib, mencucurkan darah, dicambuk, diludahi, dipaku, hanya demi setiap kita yang berdosa. Kita tidak sanggup keluar dari dosa kita. Tetapi darah Yesus menyelamatkan dan mengampuni kita. Tanpa penumpahan darah tidak akan ada pengampunan. Darah-Nya cukup menghapus semua pelanggaran dan pemberontakan kita. DarahNya cukup untuk mengampuni kita.  Yesus membasuh kita  dengan darahNya yang kudus.

Seluruh jemaat diajak untuk datang kepada Yesus dan menyerahkan beban pergumulan hidupnya kepada Yesus. Dia sanggup memberikan kelegaan dan pengampunan. Kita adalah orang yang dikasihi Tuhan dan  bukan orang yang terbuang. Kita diperhitungkan oleh Tuhan, bahkan rambut di kepala kita  pun terhitung semuanya. Dia begitu mengasihi kita. Tidak ada yang mau mati bagi orang  yang tidak benar seperti kita.  Hanya Yesus Kristus yang melakukannya. Setiap yang hadir diajak untuk sungguh-sungguh datang kepada Yesus dan percaya kepadaNya. Dialah sumber damai sejahtera, sukacita dan  pengampunan. Semua berdoa menerima Tuhan Yesus dalam hati mereka.

Kemudian Firman Tuhan disampaikan dan diambil dari Markus 5:26-30 mengenai seorang wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun. Wanita ini sudah berobat ke berbagai tabib, sampai habis uangnya, tapi tidak juga sembuh. Pastilah fisiknya amat  lemah, tapi dia punya iman  kepada Yesus. Dia sudah banyak mendengar tentang Yesus, memikirkan dan merenungkan tentang Yesus, akhirnya mengambil keputusan untuk datang kepada Yesus. Dia memiliki iman dan membuktikannya dengan mengambil tindakan iman, yaitu berjuang mendekati Yesus. Bukan hal yang mudah karena Yesus dikerumuni banyak orang. Tapi dia tidak menyerah, tidak mundur walau badannya lemah. Pada ayat 28 diceritakan bagaimana wanita ini tidak dapat berhadapan empat mata untuk bicara kepada Yesus, tapi dia tetap teguh dalam imannya dan  berkata, “Asal kujamah saja jubbah-Nya aku akan sembuh.” Dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya. Yang diperlukan adalah iman.  Yesus tidak melihat wanita ini tapi Dia mengetahui ada tenaga yang keluar dariNya. Sehingga Ia bertanya, “Siapa yang menjamah jubahKu?” Perempuan itu dengan takut dan gemetar datang dan dengan tulus menceritakan apa yang telah terjadi. Kata Yesus “Hai anakKu, imanmu telah menyelamatkanmu”. Iman kita tidak saja berkuasa menyembuhkan tetapi juga menyelamatkan kita. Untuk itu biarlah setiap orang percaya kepada Tuhan dan  mujizat pasti terjadi baginya.

Susan Sumbayak maju dan memimpin dalam pujian. Mereka yang sakit jantung dan sakit pada bagian paru-paru diminta maju terlebih dahulu. Seorang ibu datang karena sakit jantung,  dalam keadaan sesak, nyeri, setelah didoakan tidak sesak lagi dan saat berlari tidak merasa sakit sama sekali. Juga seorang bapak datang dari Rumah Sakit, dengan kondisi sakit tumor pada paru-paru-nya setelah didoakan oleh Pdt. Daniel JS langsung mengalami kesembuhan.  Bapak ini berlari dan melompat merasakan kesembuhan yang sempurna.

Selanjutnya umat Tuhan yang sakit maju ke depan untuk didoakan bersama-sama. Semua konselor juga ikut maju untuk mendoakan. Kuasa kesembuhan sedang bekerja atas umatNya dan mujizat demi mujizat kesembuhan terjadi, yaitu disembuhkan dari sakit pada pinggang dan perut, tangan kanan sulit digerakkan, kaki kanan bengkak dan bernanah sehingga harus diamputasi karena diabetes tapi datang dan didoakan di KPPI pada bulan November 2013 maka seluruh lukanya menjadi kering dan gula darahnya juga sudah normal, sakit pada  lambung 3 tahun, sakit jantung koroner dan sesak, sesak nafas dari usia 3 tahun, stroke ringan tidak bisa jongkok, sembuh dari sulit berjalan dan sudah tidak menggunakan  tongkat, sakit pada bagian pinggul tidak bisa digerakkan, pembengkakan di jantung dan sesak, sembuh dari tidak ada perekat pada engsel tangan sehingga setiap digerakkan sakit sekali, sembuh dari sakit mata,  kaki tidak bisa jongkok selama 20 tahun, darah tinggi. Begitu banyak sakit penyakit yang disembuhkan. Puji Tuhan.

Di akhir kebaktian diberikan tantangan bagi siapa yang mau memberikan hidupnya melayani Tuhan. Ada banyak yang maju, tua dan muda,  memberikan hidupnya kepada Tuhan untuk menjadi hamba Tuhan.

Haleluya, Tuhan sungguh baik, melawat dan memulihkan umatNya pada hari ini. Kemuliaan hanya bagi Tuhan!