Saya adalah seorang bapak yang mempunyai 2 orang anak. Saya bekerja sebagai pelukis di sebuah Gallery di daerah Gajah Mada Plaza.
Pada tanggal 23 Juni 2003, tiba-tiba, mata kanan saya terlihat berwarna merah dan penglihatan saya menjadi buram. Hal ini berlangsung selama 3 hari. Pada hari ke empat, mata kanan saya sudah tidak dapat melihat sama sekali. Saya menjadi sangat panik dan putus asa. Saya berdoa, agar Tuhan mengirimkan hamba-Nya ke rumah saya untuk mendoakan saya.
Pada suatu hari, seorang tetangga saya, yang bernama ibu Ully, bersaksi tentang mujizat kesembuhan yang dialaminya pada waktu didoakan di KPPI. Istri saya pun menceritakan kepadanya tentang kondisi mata kanan saya yang buta. Mendengar hal tersebut, ibu Ully segera menghubungi seorang Hamba Tuhan yang dikenalnya. Dua hari kemudian, Hamba Tuhan tersebut datang ke rumah saya. Hamba Tuhan tersebut mengajak saya untuk berdoa, lalu memberitahukan bahwa Tuhan Yesus sanggup menyembuhkan saya. Saya di undang ke KPPI dan saya sangat rindu untuk mendapatkan kesembuhan dari Tuhan Yesus.
Pada tanggal 26 Juni 2003, saya datang ke KPPI dalam kondisi buta total pada mata kanan. Pada saat puji-pujian, saya merasakan sesuatu yang sangat luar biasa di dalam hati saya yang selama ini belum pernah saya rasakan. Pada saat itu juga, saya mendengar suatu suara dalam hati saya yang berkata, bahwa saya harus mengampuni orang-orang yang telah menyakiti hati saya. Tetapi, saya mengeraskan hati saya. Akibatnya, saya tidak mengalami mujizat kesembuhan di KPPI. Saya pulang dalam kondisi mata kanan yang tetap buta.
Satu minggu setelah KPPI, saya memeriksakan mata kanan saya ke dokter. Mata kanan saya di USG. Hasil USG menunjukkan, bahwa di belakang lensa mata kanan saya terdapat gumpalan-gumpalan berisi cairan yang merusak jaringan syaraf mata kanan saya. Dokter menyarankan saya untuk menjalani operasi, walaupun dia tidak menjamin bahwa saya dapat melihat kembali. Saya memutuskan untuk tidak dioperasi.
Di rumah, saya senantiasa teringat akan perkataan yang saya dapatkan di KPPI, bahwa saya harus mengampuni orang-orang yang saya benci. Akhirnya, saya dapat mengampuni orang-orang yang telah menyakiti hati saya. Setelah saya melakukan hal ini, maka saya semakin rindu untuk berdoa.
Satu minggu kemudian, ketika saya sedang berdoa, tiba-tiba, ….saya dapat melihat seberkas cahaya yang terang. Saya terheran-heran. Saya segera mencari jam dinding. Pada waktu itu, jam menunjukkan pukul 03.00 subuh. Haleluya …..! Mata kanan saya yang buta sekarang telah dapat melihat kembali. Tuhan sungguh baik buat saya. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, karena Dia telah mendengarkan doa-doa saya. Saya segera membangunkan istri saya dan menceritakan hal ini kepadanya. Dia nyaris tidak percaya.
Sampai dengan hari ini, kesembuhan itu masih terus berlangsung. Saya telah menceritakan mujizat kesembuhan yang saya alami kepada teman-teman, keluarga dan saudara-saudara saya dan saya juga memutuskan untuk mengikuti HMC (Healing Ministry Course).
Puji Tuhan!