KPPI (Kebaktian Pujian Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Kamis, 18 Juni 2020 melalui program Live Streaming di Facebook dan You Tube.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak diambil dari Lukas 8:43-48, tentang Tuhan Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan.
Asal Kujamah Saja Jubahnya Aku Akan Sembuh
Ada seorang perempuan yang menderita sakit pendarahan selama 12 tahun. Dua belas tahun bukanlah waktu yang pendek. Sakit pendarahan juga bukan penyakit yang ringan. Apakah dia pernah putus asa? Kita tidak tahu, tapi yang pasti penderitaannya bukan dalam waktu yang pendek, dan tidak ada tabib yang bisa menyembuhkan. Secara fisik perempuan ini juga sangat lemah.
Namun apa yang dia lakukan?
Saat Yesus sedang dalam perjalanan menuju rumah Yairus, di antara kerumunan orang banyak, perempuan ini maju mendekati Yesus dari belakang. Perempuan ini tidak sanggup bersaing dengan banyak orang yang berdesakan untuk bertemu Yesus. Tidak mungkin dia berhasil menjumpai Yesus dari depan. Akhirnya dia masuk dari arah belakang Yesus dan berhasil menjamah jumbai atau ujung jubah-Nya.
Lalu kata Yesus, “Siapa yang menjamah Aku?” Dan karena tidak ada yang mengakuinya, berkatalah Petrus: “Guru, orang banyak mengerumuni dan mendesak Engkau.” Tetapi Yesus berkata, “Ada seorang yang menjamah Aku, sebab Aku merasa ada kuasa keluar dari diri-Ku”.
Di tengah kerumunan pastilah banyak orang memegang Yesus, tetapi Dia tahu ada seorang yang menjamah-Nya dengan iman, sehingga ada kuasa keluar dari Yesus. Akhirnya perempuan itu datang dengan gemetar, tersungkur dan menerangkan alasannya, mengapa ia menjamah jumbai jubah Yesus, dan ia menjadi sembuh.
Bentuk perjuangan wanita ini untuk menjamah jumbai jubah Yesus juga diceritakan dalam Matius 9:21. Perempuan ini menceritakan bagaimana perjuangannya, dan betapa lemahnya dia karena kondisi fisik yang tidak baik. Ia tidak bisa bertemu langsung dengan Yesus. Tetapi dia berkata dalam hatinya, ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh”.
Tingkat kepercayaan perempuan ini luar biasa. Dia tidak merasa perlu untuk harus bertemu muka dengan Yesus dari depan, atau harus meminta, “Yesus sembuhkan saya.” Dia tidak merasa perlu bahwa Yesus harus berkata sepatah kata padanya. Dia tidak merasa harus demikian supaya ia sembuh. Dan sekalipun tidak sanggup datang kepada Yesus dari depan, perempuan ini tetap percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkannya. Iman yang luar biasa.
Kondisi yang sulit tidak membuatnya berkata, “Barangkali bukan waktu saya untuk sembuh sekarang. Saya tidak bisa ketemu Yesus, saya cuma bisa lihat dari belakang.” Tetapi karena imannya begitu kuat, walaupun hanya dari belakang, dengan bekal iman “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku pasti sembuh,” maka dia menjadi sembuh.
Siapa yang mencontohkan kepada perempuan ini bahwa memegang ujung jubah Yesus pasti sembuh? Tidak ada. Imannya yang kuat telah membuat dia menjadi kreatif.
Percayalah pada Yesus, Anak Allah yang Menyelamatkan dan Menyembuhkan
Penting sekali untuk kita percaya kepada Yesus. Dia adalah Anak Allah yang mau turun ke muka bumi menjadi manusia seperti kita, supaya Dia dapat menebus dosa kita. Yesus memilih untuk menderita supaya kita tidak menderita.
Dia tersiksa supaya kita tidak tersiksa, Dia dihukum, dihina dan mati di kayu salib supaya kita lepas dari hukuman dan hinaan. Dia mati tergantung di kayu salib supaya kita hidup selama-lamanya. Dia berbilur-bilur ketika dicambuk sebelum naik ke kayu salib dan oleh bilur-bilur-Nya kita sembuh.
Siapa yang mau mati bagi kita? Ada orang yang mau mati bagi kita sesuai Firman Tuhan dalam Roma 5:8, Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Inilah kasih Allah bagi kita, Dia mau mati bagi kita. Dia tahu kita tidak sanggup membayar hutang-hutang dosa kita. Allah menunjukkan kasihNya dengan memberikan Kristus untuk mati bagi kita, bahkan saat kita masih hidup dalam dosa.
Itulah Yesus yang dipercayai perempuan sakit pendarahan ini. Walaupun tidak bertemu muka dengan muka dengan Yesus, dia percaya Yesus sanggup menyembuhkannya. Dia datang kepada orang yang tepat yaitu Yesus Kristus.
Firman Tuhan dalam Yohanes 3:16 mengatakan: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Yesus menderita untuk kita supaya kita diselamatkan, Yesus mati supaya kita hidup selama-lamanya.
Maukah engkau percaya kepada Yesus? Ini adalah kesempatan yang baik, mungkin besok tidak ada kesempatan lagi. Tetapi kalau sekarang kita mendengarkan berita Injil ini dan percaya dalam hati bahwa Yesus adalah Tuhan yang sanggup mengampuni dosa-dosa kita, maka kita akan diselamatkan dan memperoleh hidup yang kekal.
Sesuai dengan Yesaya 53:5, perempuan yang sudah lama sakit ini datang kepada Yesus dengan iman, dan dia disembuhkan. Yang diperlukan adalah iman. Sama seperti perempuan sakit pendarahan ini, kita juga dapat disembuhkan, asal percaya kepada Yesus. [EM/EM]