KPPI (Kebaktian Pujian dan Penyembuhan Ilahi) secara online kembali berlangsung pada hari Senin, 31 Agustus 2020 melalui program Live Streaming di Facebook, YouTube dan Instagram.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Jacob B. Sumbayak, diambil dari Markus 7: 31 – 37 tentang Yesus menyembuhkan seorang tuli.
Yesus Menyembuhkan Seorang Tuli
Ketika itu Yesus berada di daerah Dekapolis, ini bukan daerah orang Israel. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.
Orang ini tidak bisa mendengar apa-apa dan tidak dapat berbicara, sebuah kondisi yang sangat sulit. Orang buta masih bisa mendengar kabar tentang Yesus yang menyembuhkan banyak orang sakit tapi orang ini bisu tuli, tidak pernah dengar apa-apa tentang Yesus.
Bisa jadi orang ini bukan orang Israel, karena di sekitar daerah Tirus ini Yesus pernah menyembuhkan anak seorang perempuan Siro-Fenisia yang bukan orang Israel.
Pada ayat 33 dikatakan: “Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu”. Seorang yang tadinya gagap, atau bisu, dan tuli, setelah didoakan Yesus dan Dia lakukan mujizat, maka terbukalah telinganya dan terlepas pengikat lidahnya, sehingga orang ini dapat mendengar dan berkata-kata dengan baik.
Mereka takjub dan tercengang dan berkata: “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”
Puji Tuhan, Yesus lakukan mujizat dan kali ini cukup unik. Banyak cara Yesus lakukan mujizat, terkadang berkata dari jauh, atau kadang hanya berkata di satu tempat dan orang sembuh di tempat lain, seperti anak dari perempuan Siro- Fenisia. Kali ini Yesus lakukan dengan cara memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Setelah itu Yesus menengadah ke langit, menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya: Terbukalah! Mujizat terjadi, terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
Yesus Pembuat Mujizat, Karena Dia Anak Allah
Yesus adalah pembuat mujizat karena Dia adalah Anak Allah, Dia adalah Firman itu sendiri. Tapi dia datang ke dunia sebagai manusia, sederhana, sama seperti kita, sehingga Dia tahu penderitaan kita. Dia naik ke kayu salib untuk menebus dosa kita.
Dia Mesias, Anak Allah, yang sanggup melakukan mujizat. Dia sanggup membangkitkan Lazarus yang sudah mati busuk selama 4 hari, sanggup memberi makan lima ribu orang hanya dengan lima roti dan dua ikan, mampu menghentikan badai hanya dengan dua kata “Diam” dan “Tenang”. Bahkan yang menyembuhkan Bartimeus yang buta, dan masih banyak lagi mujizat yang Tuhan Yesus lakukan.
Maukah kita saat ini percaya kepada Tuhan Yesus? Mungkin selama ini kita mencari jaminan keselamatan yang sesungguhnya. Kita sudah mencoba semua, melakukan kebaikan dan kesalehan namun tetap kita belum yakin akan keselamatan hidup kita. Bahkan kita merasa semakin hari semakin bertambah dosa yang kita perbuat.
Hanya Dengan Iman Kepada Yesus Kita Diselamatkan
Firman Tuhan pada Yesaya 64: 4 memang menjelaskan bahwa kebaikan manusia hanya kain kotor di hadapan Allah, jadi tidak dapat membayar dosa kita.
Percayalah, Yesus mau mati di kayu salib supaya ada yang membayar hutang dosa kita yang tidak terbayarkan kecuali dengan darah-Nya.
Firman Tuhan dalam Efesus 2:8-9 mengajarkan kita bahwa kita diselamatkan oleh Iman, bukan karena kebaikan, kesalehan kita, atau usaha kita. Keselamatan itu anugerah, pemberian Tuhan bagi yang percaya. Ini murni pemberian Tuhan bagi kita yang percaya, dengan memberikan diri-Nya mati di kayu salib, sebagai ganti pembayaran dosa kita, supaya kita diselamatkan.
Yesaya 53:5, “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilur-nya kita menjadi sembuh”. Semua siksaan atas dosa kita ditimpakan kepada Yesus, karena dosa harus dibayar, Yesus melakukannya bagi kita (Yohanes 3:16). Hanya Yesus yang mau mati buat menebus dosa kita.
Inilah waktunya, marilah kita percaya kepada Yesus. Nyatakan percaya kita dalam doa sebagai tanda iman kita kepada Tuhan. Iman merupakan pemberian Allah bagi kita.
Yohanes 1:12 mengatakan: “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya”.
Sekarang berjalanlah di dalam iman, kita sekarang punya Bapa, dimana Bapa berada kita berada. Bapa di sorga, kita pasti akan di sorga. Selamat datang dalam kerajaan-Nya.
Oleh Bilur-bilur-Nya Kita Menjadi Sembuh
Kembali pada ayat Yesaya 53:5, “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh”.
Cambukan di tubuh Yesus menjadikan bilur-bilur, bilur itulah yang akan menyembuhkan. Hari ini kalau kita percaya kepada Yesus, mujizat pasti terjadi, Ia menyembuhkan dan mengusir kuasa kegelapan. Kita dapat mengusir kuasa kegelapan jika kita menerima Tuhan Yesus.
Tumpangkan tangan di bagian yang sakit dengan iman. Percaya kuasa Yesus tetap sama, dahulu, sekarang dan selamanya. [EM/EM]